Selasa 09 Nov 2010 04:55 WIB

Rapat Kabinet Belum Pernah Bahas Asuransi Bencana

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan bahwa hingga saat ini rapat kabinet belum pernah membahas tentang perlunya asuransi bencana untuk mengatasi masalah pendanaan jika terjadi bencana alam. "Belum, belum membicarakan," kata Hata Rajasa di Jakarta, Senin, menanggapi pertanyaan apakah rapat kabinet pernah membahas masalah perlunya asuransi bencana.

Hatta sendiri mengaku belum menguasasi betul masalah asuransi bencana itu. "Saya belum menguasai, belum membicarakan soal asuransi bencana," katanya.

Ia menyebutkan, saat ini pemerintah memberikan perhatian penanganan bencana di tiga wilayah yaitu bencana banjir bandang di Wasior (Papua), bencana tsunami di Mentawai (Sumbar), dan letusan Gunung Merapi (Jateng dan DIY). "Hingga saat ini tidak ada masalah serius terkait dengan penyaluran bantuan, artinya tidak ada yang sampai beberapa hari tidak makan, solidaritas masyarakat sekitar sangat tinggi," katanya.

Sebelumnya Menkeu Agus Martowardojo menyatakan bahwa pemerintah akan menyiapkan produk asuransi bencana alam yang preminya dari APBN untuk meminimalkan risiko ketika bencana alam melanda. "Saya sudah minta Ketua Bapepam-LK untuk mempelajari asuransi bencana, dan dalam waktu dekat akan dipaparkan di Kemenkeu tentang prinsip asuransi bencana," kata Menkeu Agus.

Ia menjelaskan, asuransi bencana merupakan inisiatif yang lazim di negara-negara maju, namun saat ini belum diterapkan Indonesia dan pemerintah belum mempelajari konsep itu. Secara prinsip pemerintah menyetujui pendirian asuransi bencana namun belum memastikan preminya masuk APBN 2011. "Secara prinsip kita perlu mempelajari asuransi bencana. Preminya dari APBN. Prinsipnya seperti asuransi kerugian yang lain, tapi ini adalah asuransi bencana atau catastrophe," kata Menkeu.

Ia menilai adalah baik jika Indonesia memilki asuransi bencana alam dan nantinya bisa direasuransi ke perusahaan asuransi dunia yang kuat, mengingat belum ada perusahaan asuransi dalam negeri yang siap menjalankan reasuransi seperti itu.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement