Selasa 09 Nov 2010 01:09 WIB

Penduplikat Belasan Ribu DVD Porno Ditangkap

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Endro Yuwanto
Stop pornografi
Stop pornografi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penduplikat belasan ribu DVD porno; DN, NG, dan SN, bersama pengedarnya, MAK, MS, GOF, TSMS, DT, dan ATBS, ditangkap aparat Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Sejumlah 13.531 DVD porno, 2.243 DVD bajakan, dan 4.950 DVD lagu palsu, diamankan beserta 13 unit mesin penduplikat.

Barang bukti yang diamankan senilai Rp 103,620 juta Mereka sudah menggandakan film porno selama dua tahun.

"Dalam sehari, satu penduplikat dapat memproduksi sebanyak 300 keping DVD porno dan bajakan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di kantornya, Senin (8/11). Total keuntungan yang diperoleh selama usaha mencapai Rp 5,475 miliar

Dalam waktu sepuluh menit, mesin duplikat dapat memproduksi delapan hingga sepuluh keping. Boy menuturkan hanya dengan sedikit tenaga sudah bisa memproduksi ribuan film porno dalam sepekan. "Teknologi mereka canggih," paparnya. DVD tersebut kemudian disebar-luaskan di Jakarta dan sekitarnya.

Mereka melakukan itu di enam rumah tinggal, di antaranya Perumahan Taman Bukit Chedi, Jl Dusit nomor 10, Karawaci, Tangerang. Rumah di Jl Tanah Sereal V nomor 31 RT 2/RW 13, Tambora, Jakarta Barat, juga digerebek. Boy mengatakan, proses produksinya tidak ketahuan, karena di ruangan tertutup.

Master DVD porno didapat dari pemesan. "Mereka berpatokan sama pemesannya untuk mengetahui judul-judul film terbaru," ujar Boy. Film porno yang diamankan meliputi homoseksual dan heteroseksual. Aktrisnya berasal dari Asia dan Barat, di antaranya aktris porno asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi.

Penangkapan mereka bermula dari laporan masyarakat yang resah dengan semakin maraknya peredaran DVD porno di Jakarta. "Petugas langsung turun ke lapangan," papar Boy. Daerah yang menjadi sasaran penyelidikan di antaranya Kawasan Perbelanjaan Elektronik Glodok, Jakarta Barat, dan Mangga Dua, Jakarta Pusat.

Di sana polisi berpura-pura menjadi pembeli DVD porno, lalu menangkap Enam pengedar. "Kami periksa mereka untuk mengetahui penduplikatnya," ungkap Boy. Polisi kemudian mengetahui keberadaan tiga penduplikat DVD porno dan bajakan di Jakarta dan sekitarnya.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, mengatakan, DVD porno akhir-akhir ini sudah semakin marak dan mudah didapat anak-anak. "Semenjak usia anak SD kelas 4 dan 5, sudah menonton film porno," terangnya saat dihubungi. Data Komnas PA, menunjukkan 83 persen dari 4.726 Siswa Sekolah Menengah Atas di Jabodetabek, sudah pernah berhubungan suami-istri.

Arist mengatakan kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak juga meningkat. Data 2009 menunjukkan 14 hingga 16 persen dari 1.998 laporan masyarakat adalah kasus pelecehan seksual terhadap anak. Tahun berikutnya meningkat tajam, yaitu 60 persen dari 2.146 laporan adalah kasus kekerasan seksual.

"Ini jelas karena peredaran film porno semakin menggila," katanya. Dia mengatakan, anak-anak sekolah bahkan berpasang-pasangan menonton film porno. Setelah itu mereka mempraktikkan apa yang ditonton. Dia mengatakan penyebab semua ini adalah lemahnya pengawasan orang tua terhadap anak.

Selain itu, aparat penegak hukum juga kurang tegas menindak pengedar dan pemroduksi DVD porno. Dia berharap aparat kepolisian tegas menyikapi peredaran film porno di Indonesia agar moral anak-anak bangsa tetap terjaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement