REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan kembali ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan akan berkantor untuk sementara di Gedung Agung Kompleks Istana Kepresidenan Yogyakarta. SBY akan memantau dari dekat penanganan bencana letusan Gunung Merapi.
"Saya akan segera berangkat ke depan menunggu kesiapan angkutan karena saya harus berada bersama rakyat di sana untuk memastikan saya bersama mereka," kata Presiden SBY pada konferensi pers di Kantor Kepresidenan, Jumat (5/11).
Keberadaan Presiden SBY di DIY juga untuk mempercepat pengambilan keputusan dalam keadaan krisis bencana. Menurut rencana, SBY akan bertolak menuju Yogyakarta melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat pukul 20.00 WIB.
Presiden SBY akan berada di Yogyakarta untuk waktu yang belum ditentukan guna memastikan semua kebijakan yang diambil cepat dan tepat dalam menangani bencana letusan Gunung Merapi, serta memastikan semua instruksi yang baru dikeluarkan segera diterapkan di lapangan.
"Saya berencana tinggal di Gedung Negara meski saya berharap semua tugas dilaksanakan pejabat-pejabat pusat dan daerah yang telah saya tetapkan dan tugaskan tadi itu," ujar Presiden SBY.
Dalam konferensi pers, Presiden SBY telah mengeluarkan instruksi untuk memusatkan komando penanganan bencana letusan Gunung Merapi pada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif.
Presiden SBY juga memerintahkan TNI membentuk brigade khusus dan juga Polri untuk membentuk satuan tugas khusus penanggulangan bencana yang komandonya juga berada pada Kepala BNPB.
Dalam konferensi pers, Presiden SBY juga menyampaikan belasungkawa dan penyesalannya karena letusan Merapi pada Kamis (4/11) malam dan Jumat dinihari kembali menyebabkan korban tewas.
Pada akhir konferensi pers, Presiden SBY mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berdoa bersama, serta mengimbau masyarakat untuk memberikan bantuan kepada korban bencana letusan Gunung Merapi.