REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK- Mengenai kedatangan Presiden AS, Barrack Obama, pihak Universitas Indonesia (UI) tidak mau gegabah. Pasalnya, kedatangan Obama untuk memberikan kuliah terbuka di UI, masih belum jelas.
Rektor UI, Gumilar Rusliwa Soemantri mengatakan tidak mau gegabah dan mempublikasikan mengenai kedatangan Obama ke UI. Bahkan ia mengaku terkejut dengan pemberitaan yang ramai disebutkan di media terkait rencana tersebut.
Namun begitu, Gumilar tetap menghormati pernyataan yang disampaikan Menko Polhukam, Djoko Suyanto, maupun pihak kepolisian yang memastikan kedatangan Obama ke kampus UI. “Kalau Pak Djoko di media menyebutkan Obama mau datang ke UI, itu memang sudah otoritas beliau, kalau saya kan tidak punya wewenang,” ujarnya kepada para wartawan di Gedung Rektorat UI, Depok, Rabu (3/11) siang.
Ia pun menyatakan kesiapannya dalam menyambut kedatangan Obama apabila hal itu benar terjadi. Semua kegiatan akademik, lanjutnya, tetap berjalan seperti biasa. Selain itu, kata Gumilar, tidak ada pemberlakuan hari libur bagi mahasiswa menjelang kedatangan Obama. “Semuanya berjalan seperti biasa, tidak ada pemeriksaan terhadap tamu-tamu yang masuk,” imbuhnya.
Hingga kini, pihaknya belum memperoleh kepastian resmi dari pemerintah terkait kedatangan Obama. Mengenai titik pendaratan helikopter atau helipad untuk Obama di Stadion UI, ia membantahnya. “Coba lihat sendiri ke Stadion UI, mana ada helipad, lagipula isu ini sudah dua kali santer, nanti isu yang ketiga malah tidak jadi lagi, kami UI siap saja untuk membantu negara,” tegasnya.
Sementara itu, Asisten Rektor UI, Devie Rahmawati, pun menegaskan belum pastinya kehadiran Obama di UI. Bahkan saat ia menghubungi Kepala Paspampres RI di depan para wartawan, ia menduga isu tersebut hanya sebagai political decoy atau isu pengalihan. “Saya pikir itu hanya pengalihan karena Kepala Paspampres RI sendiri belum mengetahuinya. Tapi siapa yang tidak senang dengan kedatangan Obama di UI,” tuturnya.
Ia menambahkan, pola pengamanan AS sangat tertutup. Berbeda halnya dengan Iran saat presidennya, Mahmoud Ahmadinejad, memberikan kuliah umum di UI. “Polanya memang sangat berbeda,” tukasnya.