Kamis 28 Oct 2010 21:35 WIB

Keluarga Sudah Ikhlas, Mbah Marijan Dishalatkan di Dua Masjid

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Budi Raharjo
Mbah Maridjan
Mbah Maridjan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Almarhum Mbah Marijan hari ini (28/10) dishalatkan di dua masjid yaitu di Masjid As Syifa RSUP Dr Sardjito dengan sholat ghoib  dan di Masjid Baitul Kahar Universitas Islam Indonesia.

Shalat  ghoib yang dilakukan di Masjid As-Syifa dilaksakan sekitar pukul 08:00 untuk semua korban bencana Merapi dan ada doa khusus yang dipimpin oleh Mufti Abu Yazid dari Yayasan Bunga Selasih. ''Shalat ghoib dilakukan karena jenazah masih berada di ruang jenzah dan tidak dibawa ke sini,''kata Mufti. Keluarga Mbah Marijan yang hadir dalam sholat tersebut antara lain: isteri Mbah Marijan,  Ny.Ponirah serta anak-anaknya (Pangut, Asih, Widodo, Lasti dan Sulami).

Usai shalat  Ponirah sempat mengatakan pada wartawan bahwa dirinya dan keluarganya sudah ikhlas. ''Kula sampun ikhlas'' (red. saya sudah ikhlas), tutur dia dengan suara lirih. Setelah dilakukan serah terima jenazah, jenazah Mbah Marijan bersama adik Mbah Marijan Udi atau Mbah Hadi dan keponakan Mbah Marijan Narudi (anak dari Mbah Hadi) bersama 20 jenazah lainnya diberangkatkan bersama-sama.

Khusus untuk jenazah Mbah Marijan bersama adik dan keponakannya sesampainya di Kampus UII disemayamkan dan disholatkan sebentar di Masjid Baitul Kahar sekitar pukul 10:00. Menurut Rektor UII Edy Suandi Hamid, disholatkannya Mbah Marijan di UII karena UII merasakan ada kedekatan emosi dengan Mbah Marijan dan keluargnya. Karena Anak kedua Mbah Marijan yang bernama Pak Asih bekerja di UII sebagai pegawai administrasi bidang akademik Fakultas MIPA UII.

Di samping itu, kata Edy, masjid Mbah Marijan yang berada di Kinahrejo dulu dibangun oleh Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UII dan diresmikan oleh Rektor pertama UII Prabuningrat pada tahun 1986. Universitas UII juga membantu sebanyak 30 batu nisan untuk korban Erupsi Merapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement