Kamis 28 Oct 2010 21:19 WIB

Jenazah Korban Merapi Diserahterimakan ke Pemkab Sleman

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Budi Raharjo
Korban Gunung Merapi
Foto: Antara
Korban Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Sebanyak 32 jenazah korban letusan Merapi yang berada di RSUP Dr Sardjito diserahterimakan dari Direktur Umum RSUP Dr Sardjito Prof Budi Mulyono dan Ketua Tim DVI (Disaster Victim Identification) drg Agustinus kepada Pemerintah Kabupaten Sleman yang diwakili Asisten Sekretaris II Bidang Pembangunan Pemkab Sleman dr Sunartono, di Serambi Masjid As Syifa RSUP Dr Sardjito. Acara ini disaksikan oleh Ketua DVI Nasional dan juga Sekreteris Pusat Dokter Kesehatan dr Agus Prayitno.

Menurut Agustinus,  perincian korban yang meninggal di RSUP Dr Sardjito adalah: sebanyak 25 korban meninggal di lokasi (TKP), tujuh jenazah meninggal di rRS Sardjito akibat luka bakar. Jenazah yang dipulangkan hari ini sebanyak 23 orang, karena yang sembilan jenazah sudah diambil oleh keluarga korban pada Rabu (27/10).

Lebih lanjut dia mengatakan dari 25 korban yang meninggal di TKP sebagian besar dapat identifikasi dari data sekunder. Karena dalam kasus  Gunung Merapi  korban luka bakar sangat sulit dilakukan sidik jari. Jadi karena rata-rata sudah sulit untuk dilakukan sidik jari maka dilakukan pemeriksaan dental dari penjelasan keluarga, karena untuk dental record tidak ada. Sehingga dental berdasarkan penjelasan keluarga  ini sebagai identifikasi sekunder.

''Khusus Mbah Marijan hasil identifikasi patut diduga kuat bahwa jenazah tersebut merupakan jenazah Mbah Marijan. Karena  tes DNA belum ada hasilnya dan jadinya baru beberapa lagi. Meskipun demikian dari dua identifikasikan sekunder sudah dibenarkan secara internasional dan secara hukum sah,''jelas dia, Kamis (28/10).

Menurut Sunartono, seluruh korban akan  dilakukan pemakaman bersama  di Dusun Sidorejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan.  Namun untuk Mbah Marijan akan dimakamkan di Pemakaman Srunen, Glagahharjo, Cangkringan.

Selanajutnya Prof Budi Mulyono mengatakan korban yang dirawat di RSUP Dr Sardjito seluruhnya ada 13 orang yang terdiri dari 12 orang luka bakar dan satu orang fraktur (patah tulang). Dari 13 pasien tersebut yang meninggal di ruang perawatan sebanyak tujuh orang dan yang masih dirawat sampai hari ini tinggal lima orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement