REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemutilasi Karyadi, Muryani, akan menjalani tes kejiwaan. Polisi ingin memastikan apakah dia menderita kelainan jiwa atau tidak karena tega memutilasi suaminya sendiri. "Beberapa hari ini tes kejiwaan akan dilaksanakan," terang Kapolres Jakarta Timur, Komisaris Besar Saidal Mursalin, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jakarta Timur, Rabu (27/10). Dia mengatakan tes tersebut penting dalam proses penyidikan.
Selain itu, polisi juga ingin mengetahui bentuk tekanan psikologis yang dimilikinya sehingga membuat Muryani tega memutilasi teman hidupnya.
Namun katanya, sejauh ini ia kelihatan sehat-sehat saja jiwanya. "Dia tidak memberikan keterangan yang berbelit-belit dan nyambung saat ditanya," ujar Saidal. Muryani dikenal sebagai wanita pendiam dan jarang bergaul. Sehari-hari dia menjual buah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Herry Rudolf Nahak, menyatakan, saat melakukan aksi sadisnya, Muryani sadar sepenuhnya. "Kita belum menemukan ada kelainan jiwa, tetapi tunggu hasil tes saja," paparnya.
Karyadi yang lahir pada 1957 itu dipotong-potong tubuhnya karena Muryani yang terbakar api cemburu. Istri kedua Karyadi itu tidak rela kalau suaminya menikah lagi. Lelaki berkumis tipis itu akhirnya dimutilasi menjadi sepuluh bagian.
Muryani saat ini mendekam dibalik jeruji besi Mapolres Jakarta Timur. Dirinya masih terus dimintai keterangan seputar alat kelamin suaminya yang masih belum ditemukan.