REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumatera Barat akan mengirimkan 1.000 tenda ke lokasi bencana gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Kepala Markas PMI Provinsi Sumatera Barat Hidayatul Irwan, dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu pagi, mengatakan, setelah memberangkatkan lima personelnya Selasa sore (26/10), pada Rabu ini akan mengirimkan 1.000 tenda ke lokasi bencana di Kepulauan Mentawai.
Keputusan mengirimkan tenda tersebut merupakan hasil rapat koordinasi internal PMI Sumatera Barat.
Ia mengatakan, berdasarkan data kebutuhan di lokasi bencana, pihaknya memutuskan jika cuaca memungkinkan secepatnya mengirimkan bantuan berupa 1.000 tenda ke lokasi bencana di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. "Mungkin hari Kamis akan dikirimkan, dan ditargetkan, Rabu ini (27/10) PMI juga akan berangkatkan tambahan 10 personil khusus tim evakuasi, tim penilai, dan distribusi bantuan," katanya.
Ia menyampaikan, dalam lampiran laporan tercantum catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait data terkini korban gempa di Kepulauan Mentawai, pada Selasa Malam sekitar pukul 21.00 WIB, dikabarkan pemerintah setempat bahwa bencana ini merenggut nyawa 112 orang dan 502 lainnya masih dinyatakan hilang.
Hidayat menyebutkan, terdapat sekitar 2.000 KK yang terpaksa mengungsi, dan hingga Selasa malam, masih ada 13 dusun di sepanjang pantai barat Kepulauan Mentawai yang belum terpantau. Sementara itu, PMI tetap menyiagakan personelnya untuk pemantauan di lokasi bencana dan penanganan para korban di sana, dan berdasarkan hasil pendataan awal, PMI menyampaikan bahwa dengan kondisi kerusakan yang cukup parah, akses komunikasi di Kepulauan Mentawai terancam terputus untuk sementara.
"Dibutuhkan bantuan telepon satelit untuk memulihkan akses komunikasi, agar perkembangan operasi tanggap darurat di sana terpantau lebih rinci," ujarnya. Terkait dampak gempa Mentawai, PMI Provinsi Sumatera Barat kini menyiagakan 50 relawannya beserta 5 unit ambulans yang siap dimobilisasi sewaktu-waktu, dan sebagian relawan disiagakan untuk terus memantau kondisi jika terjadi gempa susulan.
PMI juga terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Posko Markas PMI Provinsi Sumatera Barat, juga menghimpun informasi dan kabar terkini melalui jaringan radio komunikasi.