Rabu 27 Oct 2010 07:47 WIB

Awan Panas Merapi, Evakuasi Warga Terus Dilakukan

Pengungsi Merapi
Foto: ap
Pengungsi Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Evakuasi warga terus dilakukan di sejumlah desa kawasan rawan bencana III wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, karena ada warga yang enggan mengungsi, padahal sudah terjadi awan panas dari Gunung Merapi, Selasa malam. Tim gabungan dari SAR, Tanggap Siaga Bencana (Tagana), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Palang Merah Indonesia (PMI) terus menyisir sejumlah desa di Kecamatan Cangkringan, Pakem, dan Kecamatan Turi, Sleman, karena diduga masih ada sejumlah warga yang belum mengungsi, dengan berbagai alasan.

Seperti di Desa Glagaharjo, Kepuharjo, dan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Desa Hargobinangun dan Pakembinangun Kecamatan Pakem, serta beberapa desa di Kecamatan Turi, terus disisir petugas dari tim gabungan, termasuk untuk mengevakuasi kemungkinan ada korban awan panas Merapi. Jumlah korban awan panas hingga Selasa pukul 20.00 WIB tercatat 15 orang, sebagian besar warga beberapa desa di Kecamatan Cangkringan, kawasan selatan kaki gunung ini.

Awan panas dari puncak Gunung Merapi yang terjadi pada Selasa petang, arah luncurannya ke selatan dan barat daya. Namun, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) tidak bisa mengetahui jarak luncur awan panas tersebut, karena gunung tertutup kabut.

Informasi dari Posko Utama Penanggulangan Bencana Gunung Merapi di Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyebutkan luncuran awan panas pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB, kedua pada pukul 17.19, ketiga pukul 17.24 WIB, dan keempat pukul 17.34 WIB.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement