Senin 25 Oct 2010 21:29 WIB

Indonesia-Vietnam Kerjasama Pertahanan

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Presiden SBY
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, dalam kunjungannya ke Vietnam akan melakukan kerjasama bidang pertahanan. Hal itu disampaikan Presiden di Bandara Halimperdanakusuma, Senin (25/10), sebelum lepas landas menuju Tiongkok dan Vietnam dalam rangka kunjungan kerja selama satu pekan.

Di Vietnam, Presiden dijadwalkan menghadiri Asean Summit dan kunjungan kenegaraan. Presiden akan bertolak ke Vietnam dari Tiongkok pada 27 Oktober 2010. Di samping akan bertemu Presiden Vietnam, Presiden juga dijadwalkan bertemu Perdana Menteri, Ketua Majelis Nasional, dan Ketua Sekretaris Partai Komunis Vietnam.

"Vietnam ada dua agenda besar kita, yaitu kerjasama di bidang pertahanan, karena penting agar kita yang bertetanggaan di wilayah laut Cina Selatan itu bisa betul-betul menjalin kerjasama yang baik, military to military cooperation. Di samping itu juga kerjasama di bidang kelautan dan perikanan," kata Presiden.

Presiden menambahkan, kerjasama di bidang pertahanan dan kerjasama di bidang kelautan dan perikanan diharapkan bisa mencegah masalah-masalah yang terjadi. Seperti diketahui, kedua negara pernah ada insiden di mana Indonesia pernah melakukan tindakan penegakan hukum yang dimaksudkan sehingga mencederai beberapa nelayan dan perahu-perahu di Vietnam. "Itu bisa kita cegah dan justru kita mendapat manfaat nyata dari kerjasama itu," kata Presiden.

Di hari berikutnya, Presiden akan menghadiri pertemuan Asean dan seperti biasanya Asean plus Tiongkok, ASEAN plus Jepang, ASEAN plus Korea Selatan, ASEAN plus India, Asean plus Australia, Selandia Baru dan Rusia. Kemudian pertemuan East Asia, di mana Rusia dan Amerika masih menjadi observer tahun ini.

Presiden mengingatkan, Indonesia pada tahun depan akan menjadi chairman Asean. "Dalam serah terima jabatan nanti, saya akan sampaikan visi Indonesia ke depan, Asean mau di bawa ke mana ke depan dalam lingkungan dunia yang terus berubah. Dan tentu saja tidak kita sia-siakan, selama menjadi chairman akan banyak sekali aktivitas kita di berbagai sektor agar ASEAN tumbuh," kata Presiden.

Di sela-sela acara itu, Presiden dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral, di antaranya dengan Perdana Menteri Tiongkok Wan Jia Bao, Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak, Perdana Menteri New Zealand, Presiden Filipina, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan. "Semua memiliki kerjasama yang erat dengan besaran yang cukup tinggi menyangkut ekonomi kita terutama Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok," kata Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement