REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR--Pemasangan mahkota batu nisan di makam mantan Presiden Soeharto di Astana Giribangun, Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (22/10), menandai puncak peringatan 1000 hari wafat penguasa Orde Baru itu.
Pemasangan nisan terbuat dari marmer berasal dari Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur itu dilakukan oleh tiga putra almarhum yaitu Sigit Harjojudhanto, Bambang Triatmojo, dan Hutama Mandala Putra (Tomy) yang dipandu oleh Bupati Wonogiri, Begug Poernomosidi, dan Kepala Rumah Tangga Astana Giribangun, Sukirno.
Usai pemasangan mahkota nisan di batu kijing mantan penguasa Orde Baru tersebut, dilanjutkan pemasangan untaian melati oleh tiga putri almarhum yaitu Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut), Hutami Endang Hadiningsih (Mamik), dan Siti Hediati Hariyadi (Titik). Acara itu disaksikan oleh para cucu mantan Presiden Soeharto, beserta keluarga besarnya termasuk adiknya Probo Sutedjo.
Mereka juga tampak ikut membacakan doa tahlilan dan surat yasin. Pada Kamis (21/10) malem juga dilakukan tahlilan di Masjid Atin Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, 'Dalem Kalitan' Solo, Yogjakarta, dan Astana Giribangun. Tahlilan di Astana Giribangun dipimpin oleh KH Abdul Aziz Mahfud. Sedikitnya 1000 tamu undangan dan keluarga almarhum Soeharto memadati Astana Giribangun.
Mantan Presiden Soeharto meninggal dunia pada umur 87 tahun, pada 27 Januari 2008 lalu, setelah beberapa waktu dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta. Setelah meninggal dunia, jenazah Pak Harto dibawa ke Astana Giribangun untuk dimakamkan di samping istrinya Tien Soeharto.
Tutut yang mewakili keluarga mantan Presiden Soeharto, menyatakan berterima kasih kepada masyarakat yang telah ikut mendoakan arwah mendiang ayahnya, ibunya, dan keluarga lainnya yang dimakamkan di pemakaman itu. "Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang datang ke sini untuk ikut mendoakan arwah mendiang ayah saya, semoga doanya diterima dengan baik di sisi Tuhan," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Karanganyar, AKBP Edi Suroso, mengatakan, rangkaian peringatan 1000 hari wafat mantan Presiden Soeharto berjalan lancar dan aman. Pihaknya menurunkan sebanyak 111 personil polisi, 30 anggpta TNI berasal dari Kodim Karanganyar, 30 jajaran Satuan Perlindungan Masyarakat Pemkab Karanganyar, dan unsur masyarakat setempat untuk pengamanan peringatan itu.