REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polri mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang terkait isu akan adanya demonstrasi besar-besaran memperingati satu tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)–Boediono pada 20 Oktober 2010 mendatang.
Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabid Penum) Polri Kombes Pol Marwoto Soetta mengatakan, masyarakat hendaknya tidak panik menghadapi isu tersebut dan para peserta unjuk rasa juga diminta untuk tetap tertib serta tidak anarkis dalam menyampaikan aspirasinya.
"Masyarakat jangan terlalu panik dengan isu tersebut. Mungkin isu yang berkembang itu ingin membuat situasi tak nyaman," ujar Marwoto Soeto, di Jakarta, Senin (18/10).
Namun demikian, pihak kepolisian sendiri hingga saat ini belum mengetahui pasti jumlah peserta unjuk rasa yang akan turun ke lapangan. "Nanti korlapnya akan bertemu kami untuk memberitahukan berapa massa yang turun serta di mana lokasinya. Mereka (korlap) akan bertemu dengan pihak kepolisian meminta izin,” kata Marwoto.
Senada dengan Kabid Penum, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar juga meminta masyarakat untuk tetap tenang, tidak perlu khawatir serta tidak perlu takut untuk beraktivitas. Kepolisian akan memberikan pelayanan keamanan penuh.
Polda Metro Jaya sendiri akan menurunkan 19 ribu personil untuk mengamankan Ibukota Jakarta dalam mengantisipasi aksi demonstrasi itu. Beberapa objek vital yang akan menjadi fokus penjagaan adalah Gedung DPR, Istana, Tugu Proklamasi, dan Bundaran Hotel Indonesia.