REPUBLIKA.CO.ID< BOGOR--Peringatan 50 Tahun Agraria Nasional di Istana Bogor diwarnai aksi unjuk rasa sejumlah massa dari tiga kelompok organisasi. Mereka berunjuk rasa di depan istana, Kamis. Tiga kelompok massa adalah Serikat Petani Indonesia Cabang Bogor, berjumlah sekitar 30 orang, berdemonstrasi di pertigaan lampu merah depan gerbang utama Istana.
Kelompok kedua dari Aliasi Masyarakat Obligasi (ALMO) berjumlah sekitar 20 orang berunjukrasa di pingggir jalan dekat Pos Polisi Jalan Sudirman. Massa ketiga berjumlah sekitar 20 orang dari Persatuan Serikat Indonesia berdemo di depan Denpom Bogor.
Tuntutan yang mereka sampaikan sama yakni menuntut perbaikan agraria yang dinilai belum berpihak kepada petani. "Kami meminta kepada pengambil kebijakan jangan mengambil keputusan sepihak, tolong perhatikan nasib petani," teriak salah seorang pengunjuk rasa di depan Istana.
Selain itu, masih ada tiga gelombang kelompok massa yang akan bergerak menuju Istana, mereka ditahan oleh polisi tidak bergerak menuju istana. "Mereka tidak kita berikan izin karena aksi mereka tidak mengantongi izin, jadi kita kawal tidak masuk ring satu," kata Kepala Bagian Operasional Polres Bogor, AKP Irwansyah.
Irwansyah menyebutkan ketiga kelompok massa yang tertahan berorasi di depan Istana tersebut baru meminta izin tadi malam, padahal kata dia izin baru diberikan 3x24 dari sebelum aksi. "Mereka kita tahan tidak mendekat ke istana," ujar Irwansyah.
Mereka yang aksinya diblok oleh polisi yakni HMI dan BEM UIKA ditahan di depan Air Mancur Jalan Sudirman, dan yang ke yang ketiga dari Gerakan Rakyat Bogor Bersatu (GR2B) ditahan di jalan Pengadilan dekat Hotel Salak.
Aksi berlangsung damai, para pengunjukrasa hanya berorasi. Sementara arus lalu linta di depan Istana ramai lancar. Massa demonstrasi mulai melakukan aksinya sejak pukul 10:30 WIB, hingga kini aksi masih berlanjut. Mereka datang dengan berjalan kaki, mereka pada umumnya para petani dan masyarakat Bogor.