REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dua dari tiga pemutilasi Warga Cengkareng ditangkap aparat Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Mereka sempat melarikan diri ke Yogyakarta setelah memotong-motong tubuh korban, Victor Rizki Wibowo (25), Juni lalu. "Kedua pelaku adalah wanita," terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di kantornya, Senin (18/10).
Lainnya adalah lelaki 32 tahun berkewarganegaraan Pakistan, IF. Kedua wanita itu adalah TNW alias TR alias SK alias DW. Wanita kelahiran 1990 itu membantu IF memutilasi Victor. Kedua kaki korban dipisahkan dari Paha hingga perut. Kemudian perut dipotong, dipisahkan dari dada dan kepala.
Mutilasi dilakukan di ruko sewaan Kompleks Perumahan Griya Indah Blok H2 nomor 14, Gunung Sindur, Bogor. Ketika itu jenazah dipotong-potong di kamar mandi lantai dua ruko tersebut. Sebelumnya, korban dipukul sebilah besi oleh IF. TNW menusuk dada dan perut korban hingga tewas. Mobil korban, Daihatsu Xenia perak langsung dibuang wanita 20 tahun itu.
Pelaku lainnya, LN yang berusia sekitar 30 tahun, berperan menyimpan potongan tubuh korban dalam lemari pendingin rumahnya di Perumahan Victoria River Park, Serpong, Tangerang. Setelah itu tubuh korban yang sudah terpotong-potong dibuang di jalan tol menuju Karawang kilometer 24. "Mutilasi dilakukan untuk menghilangkan jejak pembunuhan," papar Boy.
Dia mengatakan pembunuhan tersebut diduga terencana. Sebelum pembunuhan dan mutilasi dilakukan, pelaku terlebih dahulu melihat rumah korban. "Pelaku menyimpulkan korban berharta banyak," ujar Boy.
Setelah itu pelaku dan korban sudah saling mengenal sejak 2008. Ketika itu, Victor membuatkan situs untuk IF. "Hasilnya bagus, lalu pelaku minta dibuatkan website lagi," kata Boy. Namun demikian, Boy menduga pembuatan situs hanyalah alasan untuk menutupi pemerasan kepada keluarga korban.
Faktanya, sepekan setelah kematian korban, pelaku meminta uang tebusan Rp 300 juta. Uang tersebut baru dikirimkan Rp 10 juta ke rekening TNW. Uang digunakan untuk biaya melarikan diri IF dan TNW. "Padahal korban sudah tewas termutilasi," terang Direktur Reserse Kriminal Umum, Komisaris Besar Herry Rudolf Nahak.
Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan keluarga korban pertengahan Juni lalu. Keluarga melaporkan Victor sudah sepekan meninggalkan rumah tanpa kabar. Polisi kemudian menemukan potongan tubuh korban sehari setelah laporan keluarga disampaikan.
Tidak lama kemudian mobil korban yang dibuang TNW ditemukan di sekitar Bogor. Polisi juga menyelidiki TNW. "Dia kita tangkap di Yogyakarta," papar Herry. Dia menambahkan, TNW langsung membeberkan peristiwa pembunuhan itu. LN juga kemudian ditangkap di Tangerang berdasarkan keterangan TNW. LN adalah istri IF, sedangkan TNW adalah pacar gelap IF.
Herry mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan interpol untuk menangkap IF. "Dia pernah kabur ke Barcelona, Spanyol," jelasnya. Disana dia menjadi pegawai sebuah restauran. Aparat kepolisian sudah sempat mengejarnya kesana namun belum berhasil menangkapnya. Dia mengungkapkan akan segera menangkap IF.
Saat ini polisi juga masih terus menyelidiki kasus mutilasi Kalimalang, Jakarta Timur. Potongan tubuh dengan tato kupu-kupu di kaki masih terus dijadikan petunjuk untuk mengungkap identitas jenazah yang sudah terpotong-potong itu.
Mutilasi di Kalibaru, Kramat Jati, dan Ciracas, Jakarta Timur, juga masih terus diselidiki. Polisi sudah menemukan potongan kepala dan foto wajahnya disebar ke Jabodetabek. Lima keluarga sudah melapor kehilangan anggota keluarga. Polisi masih menguji DNA pelapor yang akan dicocokkan dengan DNA mayat.