REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah memutuskan bandar udara Halim Perdanakusuma akan dioptimalkan kembali penggunaannya untuk penggunaan pesawat penumpang komersil dalam upaya mengurangi beban yang saat ini dialami bandara Soekarno-Hatta.
"Beban bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah sangat padat sehingga perlu dicarikan alternatif dengan mengoptimalkan kembali bandara Halim," kata Juru bicara Wapres Yopie Hidayat kepada pers, di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut dikatakan usai dirinya mengikuti rapat membahas keamanan perhubungan laut, darat dan udara yang dipimpin Wapres Boediono yang juga dihadiri oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan langkah jangka pendek untuk mengurangi beban bandara Soekarno-Hatta dan untuk itu aturannya sedang disiapkan. Perubahan fungsi bandara Halim ini merupakan salah satu langkah yang diminta Wapres Boediono dalam meningkatkan keselamatan transportasi udara.
Beban bandara Soekarno-Hatta, katanya, sudah melampaui batas mengingat jumlah penumpang per tahun mencapai 30 juta per tahun, dan tahun depan diperkirakan bisa mencapai 40 juta penumpang, dari kapasitas 22 juta penumpang per tahun.
Sementara rencana perluasan bandara Seokarno Hatta baru bisa diwujudkan pada 2013-2015, karena masih memerlukan pembebasan lahan. Wapres menugaskan instansi terkait untuk melakukan negosiasi dengan TNI Angkatan Udara dan instansi lainnya untuk membuka penerbangan komersial di Halim Perdanakusuma itu.
Selama ini bandara Halim hanya digunakan untuk kepentingan penerbangan militer, kepresidenan, pesawat sewa, dan rute jangka pendek seperti Jakarta-Bandung.
Bandara Soekarno-Hatta rencananya akan dibangun satu landasan lagi sehingga nantinya akan memiliki tiga landasan, dan akan dibangun satu terminal lagi sehingga nanti memiliki empat terminal.