REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) belum menemukan alat bukti yang mengaitkan pelaku ledakan bom Kalimalang berinisial AH terkait dengan kelompok teroris.
"Tidak mengarah terorisme mungkin hanya simpatisan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol. Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat.
Boy menuturkan penyidik masih mengembangkan penyelidikan terhadap pelaku sekaligus korban ledakan bom yang terjadi di Jalan Kalimalang, Pasar Sumber Artha, Kota Bekasi itu.
Namun demikian, penyidik belum bisa memeriksa lebih lanjut AH karena kondisi kejiwaannya yang masih labil dengan tingkat daya ingat yang rendah.
Bahkan penyidik mengerahkan psikolog untuk memulihkan kondisi kejiwaan AH agar bisa dimintai keterangan terkait kronologis insiden ledakan itu.
Saat ini, kondisi luka AH akibat ledakan bom itu berangsur pulih dengan tingkat kesembuhan mencapai 70 persen, namun pelaku masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Boy menambahkan keterangan AH tidak konsisten dan selalu berubah-ubah sehingga belum bisa diambil keterangannya lebih mendalam. Pihak kepolisian berharap ada anggota keluarga yang menkonfirmasi sebagai saudaranya AH.
Sebelumnya, sebuah ledakan yang diduga bom rakitan terjadi di Jalan Kalimalang depan Pasar Sumber Artha, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/9) sekitar pukul 08.00 WIB.
Barang yang meledak itu mengandung karbit, mesiu, paku ukuran 5 sentimeter dan 7 sentimeter.
Barang bukti yang disita polisi berupa tali rapiah, paku dan sisa bahan peledak seperti serbuk mesiu, paralon, pecahan wadah nasi, tas warna hitam, korek api dan botol, uang tunai Rp3.000, sepeda onthel dan dua bungkusan terikat dan pesan tertulis.