REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-=Pengamat kebijakan publik Andrinof A Chaniago mengatakan, pembangkangan massa terhadap simbol-simbol penegakan hukum, kerusuhan massa, dan penghakiman massa yang makin marak adalah masalah sentral dalam pembangunan.
Seharusnya, hal tersebut dijadikan pemicu untuk meninjau kembali konsep pembangunan negara. "Negara dan pemerintah era reformasi justru malah mengabaikan posisi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk publik yang seharusnya menjadi isu sentral dalam pembangnan," kata Andrinof, Ahad (3/10).
Konsep pembangunan manusia versi MDGs yang diadopsi bulat-bulat, kata dia, jelas mengandung kelemahan filosofis dalam melihat manusia. "MDGs hanya mengukur kemajuan manusia dari pertumbuhan marginal aspek fisik dan biologis manusia," ujar Andrinof.
MDGs mengabaikan arti penting pertumbuhan kecerdasan sosial dan kualitas manusia sebagai makhluk sosial. Karena itu, Andrinof mengimbau pemerintah dan pihak manapun agar merevisi komponen indeks pembangunan manusia sesusai persoalan riil yang dihadapi.