Kamis 30 Sep 2010 05:44 WIB

Indonesia Jangan Lagi Tersandera Konflik

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Lukman Hakim Syaifuddin
Lukman Hakim Syaifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Syaifudin, mengharapkan Indonesia tidak lagi tersandera oleh konflik-konflik di masa lalu. ''Meskipun itu (akibat konflik pada masa lalu) sulit kita lupakan, tetapi seharusnya kita bisa memaafkan semua itu,'' ujarnya saat konferensi pers rencana Silaturahmi Nasional 1 Oktober 2010 yang digagas bersama Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) dengan MPR.

Dijelaskannya, alasan mengapa MPR bersedia memfasilitasi silaturahmi nasional itu karena apa yang digagas FSAB ini adalah sesuatu yang patut diapresiasi setinggi-tingginya. ''Mereka yang berhimpun dalam FSAB adalah para putra-putri yang dulu punya pengalaman pahit pada masa lalu. Tapi visi misi mereka sangat sejalan dengan apa yang sekarang ini ingin digencarkan MPR, yaitu ingin menegakkan kembali keempat pilar kehidupan kenegaraan kita yang salah satunya adalah semboyan Bhinneka Tunggal Ika,'' jelasnya.

Jadi, politikus PPP ini menambahkan, sekeras apa pun perbedaan di antara anak bangsa, semuanya tetap berada atau direkatkan dengan ke-Indonesiaan. Menurut dia, rasa keindonesiaan itulah yang sesungguhnya menyatukan bangsa dan FSAB telah menggagas sejumlah kegiatan dalam rangka menjaga keutuhan sebagai satu bangsa. ''Karenanya kami dengan senang hati akan memfasilitasi kegiatan ini, karena forum silaturahmi nasional ini sesungguhnya ruh atau jiwanya adalah mengakhiri konflik,'' ujarnya.

Wakil Ketua MPR lainnya, Ahmad Farhan Hamid, mengatakan bahwa ada banyak masalah di Indonesia yang sedang diselesaikan satu demi satu. Tapi ada satu hal yang paling penting, yakni bagaimana Indonesia bisa berdamai dengan dirinya sendiri. ''Inilah contoh yang paling baik untuk mengatakan bahwa kita mau berdamai dengan diri kita sendiri. Tidak boleh lagi ada konflik pada masa depan,'' katanya.

Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) bersama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), elemen Eksponen Angkatan 66 dan Keluarga Korban Tragedi Nasional 66 akan menggelar silaturahmi nasional untuk memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa pada 1 Oktober 2010.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement