REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN-– Sekelompok yang diduga teroris menyerang secara tiba-tiba Mapolsek Hamparan Perak, Medan. Kejadian yang sangat cepat tersebut langsung menewaskan tiga anggota polisi setempat.
Begitu menjejakkan kaki di depan Mapolsek Hamparan Perak, kawanan bersepeda motor itu langsung melepaskan rentetan tembakan. Dua petugas polisi yang sedang berjaga di bagian depan dan seorang yang berada di ruangan sebelahnya, kontan tewas di tempat. Kawanan penyerang yang menggunakan jaket dan helm itu, kemudian melesat di tengah gelep malam sekitar pukul 01.00 dinihari kemarin.
Kawanan penyerang itu, menurut Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Oegroseno, nampak begitu sangat terlatih. "Dari beberapa saksi yang sempat melihatnya, mereka dengan tenang melakukan penembakan," katanya, ketika meninjau TKP beberapa jam setelah kejadian. Karena dilakukan mendadak, tujuh polisi yang sedang bertugas pada malam itu, tidak bisa berkutik. Bahkan, tiga di antaranya, Bripda Riswanda Aipda Deto Sutejo dan Aiptu B Sinulingga, tewas di tempat terkena peluru tajam.
Cara kerja penyerang, menurut Kapolda, hampir sama dengan pelaku perampokan Bank CIMB Niaga Medan pada Agustus lalu. Tak lebih dari lima menit lamanya, kawanan itu berhasil melumpuhkan kantor Mapolsek Hamparan Perak, tanpa meninggalkan pesan apapun. Kecuali, menyisakan kantor yang berlokasi di pinggiran kota Medan ini, porak poranda dan diwarnai dengan selongsong dan proyektil peluru yang menancap di dinding Mapolsek Hamparan Perak.
Dari beberapa saksi, yang sempat melihat sebelum dan setelah kejadian, berikut adalah kronologinya:
- Sekitar pukul 00.45 WIB, sebanyak 6 sepeda motor diketahui melintas ber-iringan di depan Mapolsek Hamparan Perak. Beberapa kali. Mereka semua menggunakan jaket dan berhelm dengan penutup wajah di baliknya.
- Pada 00.55 WIB, secara serentak kawanan pengendara sepeda motor itu memberhentikan kenderaannya di pinggir jalan persis di depan Mapolsek Hamparan Perak.
- Pada pukul 01.00, belasan laki-laki yang berboncengan sepeda motor tadi memasuki halaman Mapolsek, sementara sepeda motornya dibiarkan hidup di depan pekarangan Mapolsek.
- Pada pukul 01.02, terdengar rentetan suara tembakan, yang ternyata datang dari suara senjata yang dibawa oleh kawanan pengendara sepeda motor tersebut.
- Pada pukul 01.06, kawasan bersenjata itu meninggalkan Mapolsek Hamparan Perak, menuju jalan besar ke arah Marelan di pinggiran Medan. Tidak hanya itu, seorang di antara kawanan melemparkan bom molotov ke arah kenderaan polisi yang diparkir di halaman Mapolsek. Tapi tak sempat menyala.
Tak banyak penduduk yang melihat kejadian pada tengah malam itu. Warga yang berada di dekat Mapolsek, baru menyadari apa yang terjadi, setelah terdengar rentetan suara tembakan dan geberan suara sepeda motor dipacu dengan cepat. "Yang saya lihat mereka menggunakan senjata panjang saat hendak meninggalkan kantor polisi itu," ungkap Marsum, seorang warga yang tinggal tidak jauh dari Polsek Hamparan Perak, Rabu (22/9).
Banyak penduduk, termasuk Marsum, mengira polisi tengah menyergap tahanan yang hendak melarikan diri. Setelah kawanan bersenjata tadi menghilang, barulah mereka menyadari apa yang sebenarnya baru terjadi pada saaat itu. Tak lama kemudian, sejumlah anggota polisi bermunculan di tempat kejadian.
Sebagian di antaranya adalah petugas jaga Mapolsek Hamparan Perak, yang keluar dari persembunyiannya ketika penyerangan terjadi. Penduduk pada malam masih sempat melihat sisa-sisa dari aksi penyerangan itu. Antara lain selongsongan dari tiga jenis peluru senjata kaliber 7,62 milimeter yang biasa digunakan untuk senjata serbu jenis AK-47 atau AK-56. Jenis kedua berukuran 5,56 milimeter yang biasa digunakan untuk senjata SS1 atau M-16, dan jenis lainnya berkaliber 9 milimeter yang biasa digunakan pistol jenis FN.