REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penjelasan Polri bahwa kerusuhan Manokwari merupakan akibat adanya penyerangan yang dilakukan oleh warga, berbeda dari laporan Lembaga Penelitian Pengkajian Pengembangan dan Bantuan Hukum (LP3BH) yang ada di Manokwari.
Berdasarkan laporan di lapangan, jejaring Kontras ini menjelaskan terdapat razia yang dilakukan oleh warga yang memakan korban anggota Brimob. Setelah itu, pasukan Brimob melakukan penyerangan dengan truk dan motor. Berikut kronologisnya.
1. Pada 18.30 WIT, terjadi kecelakaan lalu lintas yang dilakukan oleh tukang ojek. Ketika itu, seorang ibu atas nama Mina Kowi ditabrak oleh pengendara sepeda motor tersebut. Korban menderita patah kaki dan dilarikan ke RSUD Manokwari untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
2. Pascatabrakan, warga melakukan razia terhadap setiap kendaraan roda dua atau ojek yang melintas. Aksi warga itu dilakukan untuk mencari pengendara yang menabrak korban. Warga sempat melakukan penganiayaan dalam razia teresbut terhadap seorang pengendara roda dua yang notabene merupakan aparat kepolisian.
3. Pada 19.00 WIT, Aparat tersebut lantas menghubungi teman-temannya di Kesatuan Brimob Kompi C Manokwari. Pasukan Brimob kemudian datang dengan truk dan motor dan melakukan penembakan ke arah warga dengan membabi buta. Mendengar letusan senjata api, warga lalu panik dan lari ke arah hutan untuk menyelamatkan diri dari penyisiran yang dilakukan aparat Brimob. Korban pun tewas. Tercatat dua korban tewas.
Korban yang berjatuhan dari pihak warga
1. Naftali Kwan (50 tahun)/Tewas. Bekerja sebagai Gembala Sidang dari Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI), Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Korban menderita luka tembak di betis dan kepala. Pasca korban tewas, kemudian dilarikan oleh anggota Brimob secara diam-diam ke RSUD Manokwari untuk dibersihkan. Korban selanjutnya dipindakan ke ruang atau kamar mayat sambil menunggu kedatangan keluarga korban.
2.Septinus Kwan (30 tahun)/Tewas. Bekerja sebagai petani. Tinggal di Jl Esau Sesa Sowi, Manokwari. Korban menderita luka tembak di rusuk, pinggul belakang, dan kepala. Wajah korban mengalami kerusakan. Sebelum dibunuh, korban diperkirakan dianiaya.
3. Kowi/Kritis. Istri korban meninggal dunia Septinus Kwan. Korban menderita patah kaki, patah pinggang, dan pinggul belakang akibat jatuh di tepi jurang setelah berlari menghindari aparat Brimob. Korban ditemukan pada keesokan hari usai kerusuhan sekitar pukul 08.00 WIT dan dilarikan ke RSUD Manokwari.