Jumat 03 Sep 2010 04:49 WIB

Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap SBY Turun

Rep: M Ikhsan S/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Lembaga Survei Indonesia (LSI) kembali mengadakan survei yang terkait dengan tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintah, termasuk presiden. Masyarakat yang merasa puas dengan kinerja presiden sebagian besar berpendidikan sekolah dasar, berada di desa dan lebih banyak ditemui di Indonesia timur.

Survei LSI dilakukan pada Agustus 2010 dengan populasi seluruh WNI yang punya hak pilih dengan sampel 1.829 responden. Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dengan margin of error +/-2,8 persen. Dana survei berasal dari Yayasan Pengembangan Demokrasi Indonesia (YPDI).

Meski menurun, namun pada survei terakhir Agustus ini 66 persen responden masih merasa puas dan 32 persen tidak puas. Jumlah 66 persen itu tergolong kecil karena pada Juni 2009 tingkat kepuasan terhadap Presiden ini sempat menyentuh 85 persen, rekor tertinggi selama menjabat sebagai Presiden.

Faktor pendidikan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan terhadap presiden. "Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin rendah tingkat kepuasan mereka terhadap kinerja presiden," kata Direktur Eksekutif LSI, Kuskrido Ambardi, di kantornya, Kamis (2/9). Sebanyak 68 persen responden yang berpendidikan SD menyatakan puas, sedangkan yang berpendidikan PT hanya 62 persen yang puas.

Dari mereka yang tahu isu ledakan tabung gas itu, mayoritas menilai bahwa mereka kurang puas atau tidak puas sama sekali dengan cara penanganan masalahnya. Presentase kedua kategori ini mendekati 77 persen.

Hal menarik dari survei ini adalah proporsi pemilih Partai Demokrat (79,1 persen) yang kurang puas atau tidak puas sama sekali atas penanganan ledakan tabung gas justru lebih tinggi dari proporsi pemilih PDIP yang memberikan penilaian sama (77,5 persen). LSI juga menganalisis evaluasi masyarakat terhadap kebijakan tarif dasar listrik (TDL). Ketika ditanya apakah mereka setuju terhadap kenaikan TDL, mayoritas menjawab tidak setuju dengan alasan apa pun (65,7 persen).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement