REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kondisi gedung DPR dianggap masih memadai. Konstruksi gedung DPR pun dinilai masih bisa bertahan hingga puluhan tahun ke depan.
Pakar konstruksi bangunan dari Universitas Indonesia (UI), Josia Irwan Rastandi, menilai gedung DPR belum sepantasnya untuk diganti. "Gedung itu masih layak," ujar Josia, Kamis (2/9), di Jakarta. Menurut dia, berdasarkan hasil pengujian kosntruksi bangunan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan PU (Pekerjaan Umum), hanya ada retak pada beberapa bagian dan sudah dilakukan penyuntikan sebagai langkah penanganan.
Penyuntikan ini, berdasarkan pengalamannya, sudah mampu mengembalikan kekuatan bangunan seperti semula. Kepala Divisi Uji Kelayakan Struktur, Departemen Teknik Sipil UI itu menambahkan, umumnya bangunan di Jakarta memiliki konstruksi kuat danbahkan bisa bertahan hingga ratusan tahun.
Hal yang mempengaruhi umur bangunan adalah kondisi alam yang berubah, termasuk gempa bumi. "Selama tidak ada gempa dan pemeliharan baik, 200 sampai 500 tahun itu masih awet," ujar Josia. Setelah Jakarta terkena imbas gempa di Tasikmalaya, beberapa gedung kemudian diperiksa kembali, termasuk gedung DPR yang hanya ditemukan retakan-retakan.
Retakan tersebut, dari sudut pandang konstruksi bangunan, bukan merupakan masalah. Bahkan, tuturnya, menjadi sesuatu yang wajar bagi bangunan dengan bahan beton. Solusinya adalah melakukan penyuntikan pada retakan itu, agar besi di dalamnya kembali tertutup sehingga tidak mudah berkarat. Dengan langkah ini, gedung DPR sudah kembali seperti semula dan layak untuk ditinggali hingga puluhan tahun kedepan.
Tentang dana, Josia mengatakan untuk membuat gedung mewah maksimal hanya butuh Rp 6 juta per meter persegi. Jadi bisa dihitung, seberapa besar dan mewah gedung DPR nantinya jika menghabiskan dana lebih dari Rp 1 triliun itu. Luasan untuk setiap kantor yang bakal digunakan oleh anggota DPR dengan satu orang sekertaris dan lima orang pegawai atau staf ahli, cukup sebesar 100 meter persegi saja. Sehingga tidak perlu diperluas lagi. "Kalau kantor itu rata-rata, mungkin sekitar 100 meter persegi," katanya.