Kamis 02 Sep 2010 04:42 WIB

Mulai H-7, Tes Urine Supir Angkutan Lebaran Dilakukan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menggelar tes urine di empat terminal utama dan 12 terminal bantuan mulai H-7 hingga H+7 Lebaran. Tes urine dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan supir bus dalam keadaan prima saat menjalankan tugasnya.

Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Hasbi Hasibuan, menerangkan setiap tahunnya Dinas Perhubungan bekerja sama dengan Badan Narkotika Provinsi (BNP) DKI Jakarta menggelar tes urine kepada para supir dan supir cadangan bus angkutan Lebaran yang digunakan pemudik. “Ini kami lakukan untuk menjamin keselamatan para penumpang bus,” kata Hasbi Hasibuan di Jakarta, Rabu (1/9).

Tes urine akan dilakukan mulai H-7 hingga H+7 Lebaran di terminal utama dan bantuan. Terminal utama, yaitu Terminal Bus Pulo Gadung, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Lebak Bulus. Sedangkan, 12 terminal bantuan yaitu Terminal Bus Rawamangun, Grogol, Pinangranti, Tanjungpriok, Muara Angke, Rawa Buaya, pool Safari Dharma Raya, Tendean, Damri Kemayoran, Tanah Merdeka, Pasar Minggu dan Pelabuhan Tanjung Priok.

Tes urine akan dilakukan setiap hari. Minimal enam jam sebelum supir bus bertugas mengemudikan bus angkutan lebaran, mereka sudah harus mengikuti tes urine. “Pasalnya hasil tes urine memakan waktu enam jam. Jadi kalau sudah diketahui tesnya, bisa dipastikan supir bisa berangkat atau tidak,” ujar Hasbi.

Dia mengatakan, jika ada supir bus atau supir cadangan yang positif urinenya mengandung enam zat yang ditentukan dalam daftar larangan, maka yang bersangkutan tidak diperbolehkan melakukan perjalanan dan akan digantikan oleh supir lainnya. Supir bus akan bisa berangkat bila dalam tes urine berikutnya dia dinyatakan bebas dari enam zat itu.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement