REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG SUGIH, LAMPUNG TENGAH--Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat HR Agung Laksono mengatakan masyarakat jangan ragu menggunakan tabung elpiji karena lebih hemat, ramah lingkungan, dan aman apabila menggunakannya secara benar. "Masyarakat diharapkan tidak kembali menggunakan minyak tanah bahkan kayu bakar untuk memasak, sebab penggunaan elpiji tidak berbahaya jika mengikuti aturan yang benar," katanya saat acara sosialisasi penggunaan tabung elpiji di Gedung Sesat Agung, Gunungsugih, Lampung Tengah, Jumat.
Ia menjelaskan, terkait berbagai insiden meledaknya tabung elpiji di beberapa wilayah, pemerintah telah mengambil beberapa langkah diantaranya membentuk tim koordinasi pengamanan penggunaan elpiji ukuran tiga kilogram (3 Kg), yang juga diketuai Menkokesra. "Pemerintah mengambil langkah antisipasi agar pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas dapat berjalan lancar dan menekan akibat risiko tabung elpiji tersebut," kata dia.
Langkah lainnya, lanjut dia, yakni menghapus subsidi elpiji ukuran 12 Kg yang sudah lama berjalan dengan mengalihkan ke bantuan langsung kepada masyarakat. "Tujuan pengalihan subsidi itu, supaya tidak memicu aksi pengoplosan elpiji ukuran 3 Kg ke ukiran 12 Kg," jelasnya.
Selain itu, pemerintah akan memutakhirkan tabung elpiji dan mendistribusikan aksesorinya yang memiliki nomor Standar Nasional Indonesia (SNI) agar tidak rentan terjadi kebocoran. "Kami juga mengimbau agar masyarakat mengetahui dengan benar cara menggunakan tabung elpiji itu," terangnya.
Hal senada disampaikan General Manager (GM) Pemasaran Retail Region II Sumbagsel PT Pertamina Haris Budiarto, yang menjelaskan penggunaan elpiji sebenarnya tidak berbahaya apabila masyarakat dapat menggunakan secara benar. Ia menjelaskan, masyarakat tidak perlu khawatir jika berbagai syarat penggunaan elpiji telah terpenuhi, seperti menggunakan tabung elpiji dan aksesori yang terdapat tanda SNI serta dapur yang digunakan untuk memasak terdapat saluran pergantian udara. "Kalau bisa dapur yang digunakan tidak dalam keadaan tertutup, sehingga udaranya bisa berganti," paparnya.
Ia menambahkan, jika masyarakat menemukan tabung elpiji atau aksesorinya rusak, maka agar segera ditukarkan ke agen resmi. "Pemerintah juga sudah mengimbau kepada agen resmi tabung elpiji di seluruh Indonesia, agar dapat menerima tabung elpiji atau aksesorinya yang rusak, sehingga dapat diganti dengan yang baru," paparnya.Ia berharap, pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas dapat berjalan semakin baik, sebab program tersebut mampu menghemat anggaran pemerintah hingga triliunan rupiah.
Sementara itu, acara sosialisasi penggunaan tabung elpiji yang bertempat di Gedung Sesat Agung, Gunungsugih, Lampung Tengah itu dihadiri perwakilan Gubernur Lampung, Bupati dan Wakil Bupati Lampung Tengah, DPRD setempat, anggota Muspida, organisasi masyarakat, dan sejumlah undangan. Adapun agenda acara selain sosialisasi penggunaan tabung elpiji, antara lain penyerahan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri), Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Beras Bersubsidi Bagi Keluarga Miskin (Raskin).