Ahad 22 Aug 2010 23:17 WIB

Antisipasi Perampokan, Perlu Ada Lagi Central Alarm Bank-Kepolisian

Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN--Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan bahwa bank-bank perlu mengaktifkan kembali sistem central alarm yang terkoneksi dengan kantor kepolisian terdekat. "Sentral perlu dihidupkan kembali," kata Menkominfo usai silaturahim dengan unsur muspida Sumatera Utara di Medan, Sabtu malam, ketika dimintai tanggapan mengenai perampokan Bank CIMB Niaga Medan.

Seharusnya, kata Menkominfo, setiap bank di tanah air memiliki central alarm yang terkoneksi dengan kantor kepolisian terdekat. Keberadaan central alarm itu penting meski di berbagai kantor pusat layanan keuangan tersebut telah ada metal detector atau pendeteksi logam.

Pihaknya akan mengecek keberadaan yang dimaksudkan untuk memberitahukan secara cepat kepada pihak kepolisian mengenai terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Meski demikian, pihaknya tetap mengharapkan institusi kepolisian setempat memiliki inisiatif untuk mengimbau pengelola perbankan untuk mengaktifkan kembali central alarm itu.

Secara nasional, pihaknya juga mungkin akan membicarakan tentang penting central alarm di setiap kantor perbankan dengan pimpinan Polri.

Namun, kata Menkominfo, pihak kepolisian diharapkan lebih mengutamakan penuntasan kasus perampokan, khususnya di Bank CIMB Niaga Medan yang menewaskan satu personel Satuan Brimob Polda Sumut. "Tuntaskan dulu apa motifnya, siapa kelompoknya," kata mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Menkominfo juga menyatakan masyarakat perlu mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling) untuk meningkatkan keamanan di daerah masing-masing.

Sementara itu, Gubernur Sumut Syamsul Arifin mengatakan, peristiwa perampokan di Bank CIMB Niaga Medan tergolong nekad karena sejumlah upaya pengamanan telah dilakukan. Pengamanan itu dapat terlihat dari adanya petugas keamanan, CCTV atau kamera pengawas, dan aparat kepolisian yang berjaga di bank tersebut.

Namun kawanan perampok tetap berani melakukan aksi dan memblokir arus lalulintas di Jalan Aksara yang cukup ramai dilintasi masyarakat. "Saya melihat (perampok itu) sudah seperti gerakan teroris apalagi menggunakan sejata panjang," kata Gubernur.

Namun, kata Gubernur, pihaknya merasa yakin jika jajaran Polda Sumut akan mampu mengungkap kasus perampokan itu karena dinilai memiliki keseriusan yang sangat kuat.

Gubernur Sumut itu mengimbau masyarakat untuk memberikan partisipasinya kepada pihak kepolisian untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. "Jika melihat sesuatu yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak kepolisian terdekat," katanya.

Mantan bupati Langkat itu juga mengimbau masyarakat Sumut untuk menggunakan jalur informasi kepolisian yang ada seperti call center 112. "Partisipasi masyarakat sangat besar manfaatnya dalam pengungkapan kasus," kata Gubernur.

Sebelumnya, Bank CIMB Niaga yang berada di Jalan Aksara Medan disatroni kawanan perampok berjumlah 16 orang pada Rabu (18/8) sekitar pukul 12.00 WIB. Selain membawa lari uang ratusan juta rupiah, belasan penjahat itu juga menembak mati personel Satuan Brimob Polda Sumut Brigadir Immanuel Simanjuntak dalam peristiwa perampokan tersebut.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement