Jumat 20 Aug 2010 21:56 WIB

Batas Laut yang Tak Jelas Kerap Picu Kesalahpahaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mantan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menilai, belum jelasnya batas wilayah laut Indonesia dan Malaysia menyebabkan sering terjadinya kesalahpahaman atau insiden antara petugas keamanan laut kedua negara.

"Memang, pokok persoalan sering terjadinya kesalahpahaman antara kedua negara adalah soal perbatasan laut," kata Juwono di Jakarta, Jumat.

Selain batas wilayah yang belum jelas, katanya, perilaku polisi air Malaysia yang "over acting" dan "nakal" saat melakukan patroli di wilayah perbatasan laut, juga menambah keruh suasana hingga mengakibatkan munculnya berbagai insiden yang tidak diinginkan.

"Di lapangan itu, petugas dan polisi air Malaysia suka 'over acting' dan nakal, selalu menunjukkan kekuatannya mereka sebab mereka tahu kekuatan kita," kata Juwono.

Juwono mencatat, selama 2009, telah terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh Malaysia sebanyak 14 kali.

Sedangkan selama 2010, kejadian serupa seperti terjadi sebanyak 10 kali, termasuk kejadian ditangkapnya tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia di perairan Indonesia tepatnya di daerah Bintan, Kepulauan Riau pada Jumat (13/8).

Sewaktu menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Juwono mengaku sudah penah mengingatkan Menhan yang sekaligus Wakil Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak (kini menjabat Perdana Menteri.red) agar Malaysia tidak melakukan provokasi terhadap petugas Indonesia yang sedang melakukan patroli.

"Saya sudah bilang kepada Pak Najib, untuk tidak melakukan provokasi baik di Selat Malaka atau di Ambalat. Saya minta kepadanya untuk mengendalikan anak buah mereka di lapangan," kata Juwono.

Lebih tegas Juwono mengatakan kepada Najib, bila tidak bisa mengendalikan anak buah di lapangan, maka bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan oleh kedua negara dan juga negara-negara Asean lainnya.

"Saya tekankan kepada Pak Najib, bila tidak bisa juga mengendalikan anak buah di lapangan, bisa terjadi perang terbuka. Anak buah saya bisa nekat juga," kata Juwono saat menceritakan pengalamannya.

Menanggapi hal itu, kata Juwono, Najib meminta maaf dan akan memberitahu serta akan mengendalikan anak buah mereka di lapangan.

"Waktu itu Pak Najib meminta maaf dan menyesalkan adanya perselisihan yang terjadi," kata Juwono.

Namun, kejadian yang tidak diinginkan kembali terjadi. Juwono lalu meminta Malaysia untuk menyelidiki apa penyebab.

"Ternyata, perintah dari Kuala Lumpur tidak sampai ke petugas lapangan," ujar mantan Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya itu.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement