REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Butut beredarnya iklan organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di sebuah media cetak membuat berang beberapa organisasi kemahasiswaan. Pasalnya, beberapa nama organisasi ekstra kampus itu dicatut dalam iklan HKTI versi Oesman Sapta.
"Karena menyertakan nama organisasi tanpa ada pemberitahuan, kami melapor ke Polda. Ini adalah bentuk pemalsuan dan pencemaran nama baik," ujar ketua Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Rijalul Iman mewakili oranisasi lain yang melapor ke Sentra Pelayanan kepolisian Polda Metro Jaya, Kamis (19/8).
Selain KAMMI, organisasi kemahasiswaan yang melapor yakni, Himpunan Mahasiswa Islam, (HMI), GMNI, PMMI, KOHATI, dan PMKRI. Terkait iklan yang mencatut nama organisasinya, ketua HMI pusat Arif Mustofa mengaku kecewa.
Menurutnya, HMI beserta organisasi mahasiswa lain enggan terjebak dalam konflik organisasi HKTI. Menurutnya, HMI tak pernah sekalipun menjalin komunikasi dengan Oesman Sapta terkait pemasangan iklan tersebut. "Karena itulah kami melaporkan mereka. Kami pastikan tidak sekalipun kami menjalin komunikasi dengan mereka," katanya.
Sebagai kelanjutan dari laporannya, dia meminta HKTI versi Oesman Sapta untuk membuat pernyataan maaf. "Kami menuntut permintaan maaf di tiga media nasional," tegasnya.
Jika tidak digubris, HMI beserta organisasi mahasiswa lain kan melanjutkan tuntutannya ke ranah hukum.