Rabu 18 Aug 2010 06:56 WIB

Kembali Pulang, Petugas KKP Mengaku Sempat Dibentak

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tiga orang petugas satuan kerja pengawasan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Batam yang sempat ditahan Polis Marin Malaysia tiba di Batam, Selasa (17/8) sore. Asriadi (40 tahaun) salah satunya datang dengan kepala diperban. "Bukan, bukan dipukul. Hanya jatuh waktu naik kapal," ujar Asriadi setiba di Pelabuhan Batam Centre, Pulau Batam.

Ia menuturkan saat hendak menaiki perahu Kepolisian Malaysia untuk dibawa ke Johor selepas Insiden di Perairan Kepualuan Riau, Sabtu dini hari kemarin, ada ombak besar menghantam kapal Malaysia tersebut. Akibatnya, Asriadi jatuh dan kepalanya terantuk lantai kapal. Ia mengatakan sesampainya di Malaysia, kepalanya langsung diberi perawatan di balai Kepolisian Pengerang.

Menurut kesaksian para petugas, mereka tak mendapatkan perlakuan buruk saat ditahan polisi malaysia. Dua petugas lainnya, Erwan (37) dan Seivo Wewengkang mengaku hanya sempat dibentak saat diperintahkan naik ke kapal polisi Malaysia. "Itu juga setelah mereka tahu kalau kami petugas patroli langsung jadi ramah," kata Seivo.

Mereka menuturkan sempat diperiksa di Balai Kepolisian Pengerang, Johor Malaysia selepas "dijemput" dilaut, Sabtu pagi kemarin. dari situ, hari Ahadnya, mereka dipindahkan lagi ke Balai Kepolisian Kota Tinggi (setingkat Polres), Johor. Mereka mengatakan tak dijebloskan ke sel penjara. Selama di markas kepolisian Malaysia, mereka menginap di Balai.

Ketiganya di jemput oleh pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ahad sore, namun kepolisian Malaysia belum memperbolehkan pembebasan. Selasa dinihari baru mereka akhirnya berhasil dibawa oleh pejabat Kementerian keluar Markas Kepolisian.

Sebelum pulang ke tanah air, ketiga petugas sempat mengikuti Upacara Peringatan 17 Agustus di Konsulat Jenderal Indonesia utnuk Johor Bahru. Mereka tiba di Batam pukul 14.30 sore.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement