Rabu 18 Aug 2010 01:48 WIB

Pidato Presiden Seperti Pandangan Pengamat Politik

Rep: andri saubani/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pidato Presiden di hadapan MPR, Senin (16/8), terkait perkembangan politik dalam negeri, demokrasi Pemilukada, dinilai tidak berbeda dengan pendapat pengamat poliitik.

Penialaian itu datang dari anggota Komisi II DPR, Teguh Juwarno. “Semestinya ada arah yang lebih jelas dan langkah-langkah kongkret apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi persoalan tersebut,” kata Teguh, lewat pesan singkat, Selasa (17/8).

Menurut Teguh, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seharusnya secara terang menyatakan semua konflik di tanah air harus diselesaikan melalui dialog. Teguh mengharapkan Pemerintah berani mengambil tindakan inisiatif dengan melakukan perbaikan aturan main, pendidkan politik rakyat.

Terkait Pemilukada, lanjut Teguh, pemerintah harus mendorong penerapan sanksi yang lebih tegas terhadap pelaku money politic dan pemicu kerusuhan. Presiden, kata Teguh, juga punya otoritas untuk meminta para elit daerah agar benar-benar siap berkompetisi dengan segala konsekuensi. “Siap menang, siap kalah,” kata Teguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement