Sabtu 14 Aug 2010 08:24 WIB

Dakwah Baasyir Seputar Syariat dan Jihad Melawan Kezaliman

REPUBLIKA.CO.ID,PAMAKESAN--Mantan Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Ustadz Abubakar Baasyir sering berdakwah di wilayah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

"Sebelum akhirnya ditangkap tim Detasemen 88 Antiteror Mabes Polri di Banjar, Jawa Barat (9/8), Abubakar Baasyir memang sering datang ke Pamekasan untuk berdakwah ke sejumlah masjid," kata Kapolres Pamekasan, AKBP Mas Gunarso, Jumat.

Namun, kata Kapolres, selama melakukan kegiatan dakwah di Pamekasan, pimpina Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Solo, itu tidak terpantau menyimpang, melainkan murni untuk syiar Islam.

Ia mengemukakan sebenarnya kegiatan yang dilakukan Abubakar bukan hanya diketahui Polres Pamekasan, namun juga telah terpantau Polda Jatim dan Mabes Polri.

"Jadi, meski Abubakar Baasyir datang ke Pamekasan, sepengetahuan kami, tidak ada hal-hal yang menyimpang yang dilakukan. Namun kami tetap melakukan pemantauan secara intensif," katanya.

Ada beberapa lokasi di Pamekasan yang sering didatangi Abubakar Baasyir dalam kurun waktu 2008 hingga 2010 yakni salah satu pondok pesantren dan masjid di wilayah Kecamatan Kota, Pamekasan dan sejumlah masjid di wilayah utara Pamekasan.

Umumnya, dakwah yang disampaikan Abubakar ketika datang ke Pamekasan tentang pentingnya umat Islam melaksanakan ajaran agama Islam (syariat) dan pentingnya berjihad guna melawan berbagai bentuk kezaliman.

Sejumlah aktivis Islam di kota "Gerbang Salam" Pamekasan itu menyatakan sebenarnya tidak ada hal-hal yang menyimpang dari pesan dakwah yang disampaikan ustadz Abubakar ketika datang ke Pamekasan.

"Makanya ketika Abubakar Baasyir ditangkap polisi dan disangka sebagai dalang terorisme, kami justru bertanya-tanya," kata aktivis Partai Bulan Bintang (PBB) di kota itu, Suli Faris.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement