REPUBLIKA.CO.ID,GIANYAR--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para menteri mengkaji usulan penetapan 23 April sebagai Hari Seni Rupa Nasional."Bicarakan baik dengan menteri, ada mendiknas, menko kesra, saya selalu terbuka terhadap pikiran baru," kata Presiden Yudhoyono dalam acara silaturahmi dengan para budayawan di Istana Tampaksiring di Bali, Senin malam.
Namun, kata Presiden, penetapan sebuah hari nasional memerlukan proses sistemik dan kajian matang serta mendalam. "Sebagai Kepala Negara ketika mengambil keputusan menetapkan sebuah hari betul-betul melalui proses sistemik, pengkajian matang dan mendalam," katanya.
Hal itu, kata Presiden, diperlukan agar ketika hari itu telah ditetapkan membawa manfaat bagi semua pihak.
Sebelumnya budayawan Agus Dharmawan mengatakan bahwa para seniman senirupa mengusulkan 23 April sebagai Hari Seni Rupa Nasional. Hari itu merujuk pada hari wafatnya pelukis kenamaan Indonesia, Raden Saleh. Pemilihan hari wafatnya Raden Saleh adalah karena kebetulan hari lahir seniman itu tidak diketahui.
Dalam dialog itu Agus juga meminta agar koleksi seni Istana-Istana Kepresidenan dapat dibukukan sehingga publik dapat mengetahuinya. Usulan itu disambut baik oleh Presiden Yudhoyono. Kepala Negara juga mengatakan bahwa dalam beberapa waktu terakhir ia telah menambah koleksi istana dengan karya nasional.
Pada acara itu juga diperdengarkan dua lagu karya Presiden Yudhoyono yang bertema lingkungan hidup yaitu "save our planet" yang diciptakan saat Bali menjadi tuan rumah Konferensi PBB Perubahan Iklim pada 2007 dan "save our world" yang diciptakan saat kunjungan kerja ke Oslo untuk menghadiri Konferensi Iklim dan Kehutanan.