Senin 26 Jul 2010 03:41 WIB

Hizbut Tahrir Soroti Kesenjangan dan Ketidakadilan

Rep: yusuf ashidiqie/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Penyelenggaraan Konferensi Rajab yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) secara khusus menyoroti masih banyaknya permasalahan yang dihadapi umat dan bangsa Indonesia. Kesenjangan dan ketidakadilan di berbagai bidang yang dirasakan sebagian masyarakat ditengarai bersumber dari sistem politik dan ekonomi yang kurang memiliki keberpihakan.

Seperti diungkapkan Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Rokhmat S Labib, selain di Indonesia, konferensi Rajab juga berlangsung di sejumlah negara lain. Sedangkan kegiatan yang sifatnya internasional telah dilakukan di Beirut, Lebanon, pekan lalu.

Menurutnya, Hizbut Tahrir memberikan perhatian khusus terhadap beragam persoalan yang membelit bangsa, seperti ketidakadilan, kemiskinan, serta banyak lagi, untuk dicarikan solusinya bersama. Pada kegiatan tahun ini yang diadakan di Gedung Balai Pustaka, Jakarta, Ahad (25/7), mengusung tema Hizbut Tahrir Menjawab : Solusi Islam untuk Krisis Indonesia dan Internasional.

Rokhmat mengatakan, salah satu akar permasalahan bangsa yakni sistem politik dan ekonomi yang dinilai justru menyuburkan praktik penyimpangan. Ini dapat ditengarai dari banyaknya produk perundangan dan kebijakan yang jauh dari rasa keadilan.

Misalnya terkait undang-undang di bidang energi dan sumberdaya alam, yang membuka peluang eksploitasi oleh pihak asing. Begitu pula kebijakan menaikkan TDL yang memberatkan rakyat banyak, juga mahalnya biaya pendidikan di semua jenjang.

Oleh sebab itu, sambung dia, sistem yang lebih Islami merupakan solusi tepat dalam mengatasi problem umat dan bangsa. ''Dibutuhkan kesamaan pandangan dari segenap masyarakat untuk mengubah kondisi tersebut,'' dia menandaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement