REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Harga minyak naik menjadi hampir 80 dolar pada hari Jumat, karena Badai Tropis Bonnie berputar menuju Teluk Meksiko. Kenaikan juga dipengaruhi pedagang yang menunggu hasil stress tests (uji ketahanan) perbankan Eropa untuk petunjuk tentang prospek ekonomi.Seperti diberitakan AFP, kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman September, mencapai 79,60 dolar per barel -- terakhir terlihat pada 5 Mei -- memenangkan dukungan juga dari melemahnya mata uang AS. Minyak kemudian berdiri di 78,98, turun 32 sen dari penutupan Kamis.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September melemah sebesar 36 sen menjadi 77,46 dolar dalam transaksi siang hari. "Fokus utama telah beralih ke Bonnie dan hasil stress tests bank-bank zona euro," kata analis Sucden Myrto Sokou di London.
Pasar minyak mentah telah meningkat pada Kamis karena pasar saham rally di tengah optimis hasil perusahaan AS, dan Badai Tropis Bonnie pindah ke arah daerah penghasil minyak di Teluk Meksiko. "Jika Bonnie terus menguat, berlanjutnya kekhawatiran tentang potensi gangguan terhadap operasi minyak di Teluk Meksiko, cenderung menggerakkan harga minyak mentah lebih tinggi untuk menguji area 80 dolar," tambah Sokou.
Hasil "stress test" dari Komite Pengawas Perbankan Eropa berbasis di London, keluar pada 1600 GMT pada Jumat.Pengujian dilakukan oleh regulator nasional pada 91 lembaga keuangan Uni Eropa yang mewakili 65 persen dari sektor perbankan Uni Eropa yang dirancang untuk menilai kapasitas pemberi pinjaman utama Eropa untuk menghadapi krisis ekonomi atau keuangan.
Sementara itu, pedagang menyerap data ekonomi optimis di Inggris dan Jerman memperkuat harapan bahwa pemulihan ekonomi global berkelanjutan . Data resmi menunjukkan bahwa ekonomi Inggris tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan 1,1 persen pada kuartal kedua, kecepatan kuat sejak 2006, karena pemulihan berakar.
Di Jerman, indeks kepercayaan bisnis dari Ifo untuk Juli menunjukkan kenaikan terkuat selama 20 tahun pada Jumat. Mata uang tunggal Eropa menguat terhadap dolar dalam menanggapi data kepercayaan bisnis yang kuat Jerman.
Sebuah greenback lemah cenderung meningkatkan harga minyak dalam dolar karena komoditi menjadi lebih murah untuk para pembeli yang menggunakan mata uang kuat. Pada gilirannya cenderung menstimulas permintaan dan harga.
Saham Wall Street telah rally pada Kamis karena sentimen didorong oleh perkiraan kenaikan laba perusahaan dari AT&T, Caterpillar dan 3M. Dan pada Jumat, pembuat mobil AS terkemuka Ford mencatat sebuah lompatan 13 persen dalam laba bersih menjadi 2,6 miliar dolar pada kuartal kedua 2010, karena penjualan melonjak.