REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Dewan Pimipinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Suryadharma Ali menyatakan, saat ini PPP menghadapi tantangan besar. PPP sebagai partai berazaskan Islam berada dalam kondisi zaman yang mengedapankan materialistik dan hedonisme.

''Berbeda dengan masa lalu di mana semangat keislaman begitu kental,'' ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Tahlilan Tujuh Hari Mengenang Idham Chalid dan Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di halaman Gedung PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/7) malam.

Suryadharma yang juga Menteri Agama itu mengatakan, perbedaan kondisi tersebut mengakibatkan pergeseran nilai dan loyalitas kader. Pada masa sulit dulu, para kader partai mengorbankan apapun yang dimiliki demi PPP. Namun kini, kondisi itu membuat PPP tergeser lantaran tak sedikit kader dan simpatisan pindah partai.

Oleh karena itu, Suryadharma meminta kader PPP harus bersatu dan menyatukan langkah. Para kader harus mengenyampingkan perbedaan agar partai berlambang Kabah itu kembali berjaya seperti dulu.

Selain itu Suryadharma juga mengajak para kader mengambil pejaran dan contoh dari ketauladanan Idham Chalid. Jasa dan pengabdian pendiri dan deklator PPP itu telah mengantarkan partai sukses menghadapi tantangan-tantangan. ''Banyak pelajaran yang dipetik dari sosok Idham Chalid untuk membesarkan PPP,'' tegasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika