Senin 12 Jul 2010 21:20 WIB

Presiden Pandang KH Idam Chalid Sebagai Tokoh Besar

Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, almarhum KH Idham Chalid merupakan tokoh besar bagi bangsa Indonesia. Almarhum telah menyumbangkan jasa dan pemikiran bagi negara. Presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan menyampaikan belasungkawa atas kepergian almarhum.

"Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT sesuai dengan amal bakti beliau," kata Presiden di rumah duka Perguruan Darul Maarif, Senin (12/7). Presiden didampingi Menag Suryadharma Ali dan Mensos Salim Segaf Aljufri.

"Kita mengenal beliau adalah tokoh besar, dengan pemikiran besar, dan jasa yang besar pula," kata Presiden di samping jenazah almarhum. Begitu tiba di rumah duka, Presiden menyempatkan untuk berdoa bagi almarhum. Presiden hanya sekitar 15 menit berada di rumah duka.

Presiden mengatakan, almarhum sangat aktif di bidang pemerintahan, bahkan ketika usia yang masih muda, termasuk ketika berada di jajaran pemerintahan Presiden Soekarno sebagai Wakil Perdana Menteri II. Pada masa Presiden Soeharto, almarhum juga memegang jabatan penting, seperti menteri dan menteri senior.

"Di bidang parlemen, beliau pernah memimpin DPR/MPR, bahkan juga setelah itu memimpin Dewan Pertimbangan Agung, suatu posisi yang sangat mulia dan penting," kata Presiden. Almarhum, kata Presiden, juga merupakan tokoh besar bagi organisasi dan pergerakan Islam, seperti memimpin Nahdlatul Ulama dengan berbagai prakarsa dan manajemen.

"Kita mengenal beliau pada saat penataan kehidupan politik di Indonesia pada masa Presiden Soeharto," kata Presiden. Dengan kearifan yang luar biasa, almarhum merupakan arsitek yang menata kehidupan partai politik dan diterima dengan ikhlas oleh semua pihak. Presiden berharap keluarga almarhum tabah menghadapi cobaan.

Upacara militer dilakukan setelah almarhum dishalatkan di Masjid Nurut Taqwa di Perguruan Darul Maarif dengan Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri sebagai Inspektur Upacara. Dalam upacara itu, Saiful Hadi, sebagai putera almarhum dan perwakilan keluarga, menyerahkan jenazah kepada pemerintah untuk dimakamkan di pemakaman keluarga di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Cisarua, Bogor untuk dimakamkan secara militer.

Sebelum menyerahkan langsung kepada pemerintah, Saiful terlebih dahulu menyerahkan jenazah kepada Ketua PBNU Said Aqil Siraj untuk kemudian menyerahkan langsung kepada pemerintah. "Almarhum dibesarkan oleh Nahdlatul Ulama," kata Saiful. Sedangkan, Said Aqil mengatakan, almarhum memiliki jasa yang besar ketika memimpin NU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement