Jumat 09 Jul 2010 03:50 WIB

Yusril Dinilai Panik Hadapi Kasus Sisminbakum

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Bambang Soesatyo
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan menteri kehakiman dan HAM, Yusril Ihza Mahendra, dinilai panik menghadapi kasus Sisminbakum yang kini mengarah ke dirinya setelah dijadikan tersangka. Akibatnya selain berkonfrontasi dengan Jaksa Agung Hendarman Supandji, dia juga mengancam akan membongkar kasus-kasus besar yang lain seperti Kasus Century.

''Yusril sedang dalam keadaan panik sehingga sebagai ahli hukum, dia lupa keahlian hukumnya,''  kata anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, di Jakarta, Kamis (8/7).

Menurut politikus Partai Golkar ini, ancaman yang dilontarkan Yusril sebenarnya juga mengarah ke pihak Istana. Dia menilai, mantan mensesneg itu seakan ingin memperingatkan Istana untuk tidak macam-macam dengan dirinya.

Bambang membantah kasus Sisminbakum yang kini menyeret Yusril merupakan buah intervensi Komisi III kepada Kejaksaan Agung. Sebelumnya Yusril menuduh enam anggota Komisi III, di antaranya Ahmad Yani (Fraksi PPP), Herman Herry (Fraksi PDIP), Bambang Soesatyo (Fraksi Golkar), Ahmad Rubaei (Fraksi PAN), dan Desmon Mahesa (Fraksi Gerindra) telah melakukan interfensi kepada jaksa agung Hendarman Supandji sehingga dirinya ditetapkan sebagai tersangka.

Menanggapi tudingan Yusril tersebut, Ahmad Yani dan Bambang menilai pernyataan Yusril tersebut ngawur dan hanya sebagaia ekspresi orang sedang panik. Menurut Bambang dan Ahmad Yani,  kedatangan enam anggota Komisi III ke Kejaksaan Agung pada 16 Juni 2010, untuk mempertanyakan berbagai kasus besar yang sedang ditangani Kejakgung termasuk di antaranya kasus Sismimbakum. Hal ini dilatar belakang atas adanya pengaduan dari mantan Dirut PT SRD Yohannes Waworuntu kepada Komisi III.

Menurut komisis III, ada kejanggalan dalam penanganan kasus sismimbakum tersebut karena hanya berhenti di Yohannes Waworuntu sementara komisaris utama PT SRD Hartono Tanosoedibyo dan Yusril Ihza Mahendra tidak disentuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement