REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, bercerita tentang hubungannya dengan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini tertuang dalam buku terbarunya.
"Saya setiap tahun saya menulis buku. Tahun ini bukan saya yang menulis tapi dituliskan," ujar Mahfud dalam acara peluncuran bukunya di gedung MK, Selasa (06/07). Buku berjudul On The Record, Mahfud MD di Balik Putusan Mahkamah Konstitusi, itu banyak bercerita tentang kiprahnya selama memimpin institusi hukum itu. Pengalaman-pengalaman menangani kasus dan juga kenakalan pihak yang berperkara di MK termuat di buku itu.
Buku dengan sampul berwarna ungu itu juga mengungkapkan hubungan Mahfud MD dengan SBY yang berubah ketika dia menjabat sebagai hakim konstitusi. "Saya dulu sering bertelepon. SBY orangnya hangat, //ngomong// yang santai-santai," kenangnya.
Setelah dia menjadi hakim, hubungan yang awalnya informal menjadi sangat formal. Mereka sudah tidak lagi saling bertelepon dan bercanda gurau. Dia merasa kangen tentang masa itu, bergurau saat ketemu SBY.
Hubungan yang dekat dengan orang nomor satu di negara ini tentunya mengundang banyak cibiran dan pandangan miring. "Dulu kan banyak rumor bahwa saya akan dipengaruhi," kata Mahfud. Oleh karena itu, lewat buku ini, dia menuturkan bahwa tidak pernah sekalipun bertemu dengan presiden untuk membicarakan perkara.
Mahfud mengatakan, buku terbarunya itu juga menggambarkan kekompakan para hakim konstitusi yang selalu bekerja bersamanya. Meskipun berdebat di ruang rapat, tetapi setelah keluar dari ruangan tersebut, semua kembali bersatu. Dia banyak mengulas tentang kiprah para hakim tersebut.