REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- PT KAI Daop V Purwokerto harus menelan kerugian tambahan akibat musibah tergulingnya KA Logawa di Madiun Jawa Timur. Kerugian itu, bukan hanya karena kerusakan rangkaian gerbong KA Logawa yang pengoperasiannya dikelola oleh Daop V, tapi juga karena banyak penumpang yang akhirnya mengembalikan tiket KA yang sudah dibeli.
Kepala Stasiun Purwokerto, Priyanto, menyatakan akibat musibah itu, banyak penumpang yang tadinya hendak menumpang KA dari Stasiun Purwokerto, akhirnya membatalkan keberangkatan. ''Kami mencatat ada ratusan penumpang KA Bima dan Gajayana yang mengembalikan tiket, dan meminta uangnya kembali 100 persen,'' katanya, Rabu (30/6).
Dia menjelaskan, KA Bima adalah KA kelas eksekutif yang melayani rute Jakarta-Surabaya. Sedangkan KA Gajayana, juga merupakan KA kelas eksekutif yang melayani rute Malang-Jakarta. Menurutnya, akibat kecelakaan yang terjadi pada Selasa (29/6) sore tersebut, perjalanan KA dari arah Surabaya ke Jakarta, mengalami keterlambatan hingga 5-6 jam.
Seperti KA Bima dari Surabaya ke Jakarta yang seharusnya tiba di Stasiun Purwokerto pukul 11.00, baru tiba di Stasiun Purwokerto Rabu (30/6) dinihari pukul 03.00. Sementara KA Gajayana dari arah Malang menuju Jakarta yang seharusnya tiba di Stasiun Purwokerto Rabu dinihari pukul 01.30, baru tiba puku 10.00. ''Karena keterlambatan ini, banyak penumpang yang mengembalikan tiketnya. Kami pun mengembalikan uang pembelian sebesar 100 persen dari harga tiket,'' katanya.
Dia mengaku, selama semalam setelah peristiwa kecelakaan, jadwal perjalanan KA yang menuju Jawa Timur memang sempat kacau. Rute perjalanan KA juga sempat dialihkan ke Jalur Utara. Namun sejak Rabu (30/6) kemarin, Priyanto menyebutkan, rute perjalanan KA sudah berangsur normal. ''KA Logawa II dari Purwokerto ke Surabaya yang berangkat pukul 06.00, juga sudah kita berangkatkan tepat waktu. KA ini juga sudah tidak lagi melalui jalur utara, karena kerusakan rel di lokasi kecelakaan sudah diperbaiki,'' katanya.