REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA—Indonesia akhir-akhir ini dihinggapi berbagai fenomena seperti mafia kasus, mafia pajak, dan pornografi. Ini membuat Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin menilai telah terjadi 'buta aksara moral' di masyarakat.
''Mafia kasus, mafia pajak, pornografi menunjukkan adanya gejala buta aksara moral di masyarakat. Itu terjadi tidak hanya pada masyarakat lapis atas, tapi juga bawah,'' ujar Din ketika ditemui seusai membuka Sidang Tanwir Aisyiyah di Yogyakarta, Rabu (30/6).
Dikatakannya, masyarakat tidak hanya membutuhkan kecerdasan dalam baca tulis huruf arab atau latin. Akan tetapi, dibutuhkan pula kecerdasan moral. ''Sekarang banyak yang bisa membaca menulis tetapi kecerdasan moral tidak tersedia,'' ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Din, diperlukan upaya pencegahan penyebarluasan buta aksara moral tersebut. Diharapkannya, gerakan perempuan seperti Aisyiyah dapat berperan dalam upaya tersebut. ''Gerakan perempuan saya harapkan dapat membimbing masyarakat yang seperti ini,'' ujarnya.
Aisyiyah sebagai gerakan perempuan, kata Din, sudah berkembang dan menunjukkan perannya. Akan tetapi, dengan adanya fenomena tersebut, Din mengatakan Aisyiyah perlu mempertajam watak kaum ibu. Hal tersebut, jelasnya, diperlukan untuk membimbing masyarakat dalam masalah moral.