REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Terbetik kabar, ada unsur kesengajaan dalam kecelakaan KA Logawa yang menewaskan delapan orang. Salah satu ruas rel, seperti diberitakan sebuah stasiun televisi, seperti sengaja dipotong. Benarkan KA Logawa disabotase?
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan menyatakan saat ini pemerintah masih melakukan penyelidikan atas kecelakaan tergulingnya kereta api Logawa di Nganjuk Jawa Timur, Selasa (29/6). Tundjung menyatakan, saat ini jajarannya sudah mengirimkan tim evaluasi keselamatan ke lokasi kejadian.
''Kita sudah kirim tim evaluasi dipimpin Direktur Keselamatan dan Sarana Perkeretaapian untuk lihat kejadian di lapangan, serta mengetahui kronologisnya dilihat dari regulasi apakah KA tersebut dijalankan sesuai dengan aturan SOP yang telah ditentukan,'' kata Tundjung dalam konferensi persnya Selasa (29/6) malam.
Sementara saat ditanya mengenai penyebab kecelakaan, Tundjung mengaku belum mendapat laporan menyeluruh penyebab kecelakaan. ''Untuk penyebabnya ada tim KNKT yang secara independen menyelidiki kasus tersebut dan penanganan langkah-langkah yang dilakukan semua tergantung di operator yakni jajaran PT KA,''kata Tundjung.
Tundjung menambahkan, lokasi kejadian merupakan rel dengan track lurus. ''Seluruhnya sudah direhabilitasi yang merupakan bagian dari revitalisasi kereta api, di mana bantalan relnya sudah beton, secara teknis bahwa track sudah rehabilitasi setahun yang lalu,'' kata Tundjung. Tundjung pun memastikan bahwa lokasi kejadian bukan di dekat jurang. ''Medannya berada di kontur persawahan yang secara teknis urugan tanah dan relnya berada di atas tanah asli,'' kata dia.
Tundjung memastikan saat ini korban tewas yang dilaporkan ada delapan, dua di antaranya masih tergencet. Sedangkan yang luka-luka tercatat 20 orang.
Kereta Api (KA) Logawa Jurusan Purwokerto-Jember terguling di Desa Nampu, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa sekitar pukul 14.30 WIB. Kapolres Madiun AKBP Umar Effendi mengatakan bahwa petugas gabungan dari kepolisian, petugas PT KAI Daop VII Madiun, dan warga masih melakukan evakuasi korban.
Empat korban tewas yang telah ada di rumah sakit tersebut, satu di antaranya anak-anak. Korban luka langsung dilarikan ke RSUD Caruban untuk mendapatkan pertolongan.