REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kapolri Jendral Pol Bambang Hendarso Danuri membenarkan informasi mengenai adanya penangkapan teroris yang terjadi di di Jl Mojopahit No 2, Dusun Cangkringan, Desa Gelang Wetan, Kecamatan Klaten Utara Girimulyo, Klaten, pada Rabu (23/6). Dalam operasi yang dilakukan oleh Datasemen khusus antiteror 88 tersebut, satu di antara empat orang yang ditangkap tewas, dan salah satu anggota terkena luka tembak.
"Tiga dan satu meninggal dunia, satu orang anggota kita luka tembak," ujar Kapolri di Bidakara, Pancoran,Jakarta Selatan. Dalam operasi tersebut, polisi menyita tiga pucuk senjata api bersama dengan pelurunya dan bahan peledak. Penggerebekan sendiri terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Dalam penggerebekan tersebut, tersangka teroris yang tewas diduga bernama Yuli Karsono. Sementara, tiga tersangka teroris lainnya yang ditangkap dan diamankan yaitu Sogir, Abdullah Sonata dan Agus Mahmudi. Abdullah Sonata masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mabes Polri. Dia lahir di Bambu Apus, Jakarta Timur, 4 Oktober 1978. Dia sempat menjadi komandan Laskar Mujahidin Kompak (Komite Penanggulangan Krisis) di Ambon pada konflik bernuansa SARA pada 1999.
Sonata juga sempat diduga menyabot gudang senjata Brimob Polri di Tantui, Ambon, pada 2000. Di Poso, Sulawesi Tengah, dia memimpin kelompok Kompak Kayamanya. Pada April 2004, Sonata membangun kamp pelatihan Olas, Seram Barat, untuk konflik di Ambon. Dia tertangkap 6 Juli 2005 dan disidang Mei 2006.
Atas penangkapan tersebut, Kapolri mengaku akan melakukan pengembangan terhadap para tersangka yang berhasil ditangkap. "Sekarang ada tindak lanjut dari proses penangkapan tadi," ungkap Kapolri. Saat ditanya apa sebenarnya target dari kelompok tersebut, Kapolri enggan menjelaskan lebih jauh.