REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), bekerjasama dengan Ikatan Fikologi Indonesia (IFI), Association Rumput Laut Indonesia (ARLI) dan Indonesia Seaweed Society (ISS) akan menyelenggarakan Seminar Nasional Rumput laut dan Minisimposium Mikroalgae II.
Seminar tersebut bertajuk “Peranan Algae sebagai Sumber Pangan dan Energi Alternatif” yang akan berlangsung selama dua hari, 22 dan 23 Juni 2010. Seminar nasional itu akan digelar di Gedung Widya Graha LIPI lantai 1 Jalan Gatot Subroto 10 Jakarta Pusat, pukul 10.00 WIB.
Peneliti Pusat Peneliti (P2) Oseanografi yang juga ketua IFI, Dr. Rachmaniar Rachmat mengungkapkan bahwa tujuan seminar tersebut untuk mengetahui sejauh mana perkembangan rumput laut dan mikroalgae. ''Untuk seminar rumput laut ruang lingkupnya membahas budidaya, pengolahan, natural product, serta sosial ekonomi” kata dia dalam siaran pers, Senin (21/6).
Sedangkan ruang lingkup minisimposium mikroalgae, lanjutnya, membahas keragaman mikroalgae, budidaya mikroalgae, natural product mikroalgae, serta aspek sosial ekonominya. Dalam seminar nanti akan ada pameran berbagai produk dari hasil olahan rumput laut dan mikroalgae.
Rachmaniar menuturkan bahwa rumput laut atau mikroalgae merupakan salah satu biota laut komoditi ekspor yang semakin populer di Indonesia. epopuleran tersebut, kata dia, ditandai dengan banyak pihak yang membicarakan tentang rumput laut dengan berbagai aspek, namun informasi yang ada sangat terbatas.
Menurutnya para peneliti algae menyadari untuk terus meneliti dan mengembangkan rumput laut atau mikroalgae. Sehingga jumlah dan jenis yang dimanfaatkan semakin meningkat. Sebab selama ini pemanfaatan kedua sumber daya alam tersebut lebih sebagai fikokoloid atau sebagai sayuran.
“Padahal pemanfatannya bisa lebih luas misalkan untuk bahan obat, kosmetik, energi alternatif, dan isu terakhir perannya dalam global warming” tutur Rachmaniar.