REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit mengingatkan bahwa dana aspirasi yang diusung Partai Golkar akan menjadi program unggulan pada Pemilu 2014 yang akan dijual ke masyarakat.
“Golkar akan mengambil keuntungan dari dana aspirasi ini, partai lain terjebak,” ujar Arbi Sanit, di Jakarta, Senin (21/6).
Terkait dengan dana aspirasi tadi, Arbi Sanit berpendapat bahwa partai politik lain telah terjebak permainan Golkar. Arbi yakin, kengototan Golkar dalam mengusulkan dana aspirasi bertujuan untuk masa depan Golkar di Pemilu 2014.
Sehubungan dengan hal itu, Sekjen Transparency International Indonesia (TII), Teten Masduki mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak mengakomodir usulan dana aspirasi Partai Golkar dalam nota keuangan pemerintah soal RAPBN 2010 yang akan dibacakan Presiden di DPR, 16 Agustus 2010 nanti.
Presiden juga diminta menolak secara tegas usulan dana aspirasi ini. “Presiden jangan sampai mengakomodir keinginan Golkar ini dalam nota keuangan nanti,” kata Teten. Menurut Teten, hingga kini publik belum mendengarkan pernyataan tegas dari Presiden soal penolakan terhadap usulan dana aspirasi.
Sikap abu-abu Presiden inilah yang dinilai memberikan ruang bagi Golkar untuk terus mengusulkan dana aspirasi hingga akhirnya lolos dari pembahasan di Badan Anggaran DPR dan dibacakan dalam sidang Paripurna pekan lalu.
Senada dengan Teten, Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Danang Widoyoko, menambahkan, hingga saat ini baru Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Marto Wardoyo yang telah tegas menolak usulan Golkar.
Jika Presiden tetap bersikap abu-abu dalam nota keuangan RAPBN 2010, Danang yakin, usulan Golkar akan lolos di DPR. “Melihat sikap Presiden selama ini, saya malah menduga usulan Golkar akan dibacakan Presiden dalam nota keuangannya, “ tambah Danang.