REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PKS dipercaya akan tetap bersikap keras terhadap kebijakan pemerintah yang dipandangnya bertentangan. Namun, sikap kritis PKS itu dianggap hanya gertak sambal.
Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan PKS memiliki karakteristik yang unik sebagai sebuah partai politik. ''Suaranya yang tidak cukup untuk berdiri sendiri membuat PKS mendompleng posisi pemerintah,'' ujarnya, di Jakarta, Jumat (18/6).
PKS sejak 2004, sambung Yunarto, sadar bahwa ia harus menumpang kekuasaan. Sikap tegas itu lantas tidak bisa diikuti dengan menjadi partai oposisi. Yunarto mengatakan, PKS akan kesulitan membaur dengan partai oposisi yang umumnya bersikap nasionalis tegas.
PKS di sisi lain juga selalu berhasil menunjukkan jati dirinya sebagai partai yang peduli dan bersih. Kedua sikap ini yang oleh PKS coba digabungkan. Karena itu PKS, diyakini Yunarto, akan tetap mendukung pemerintah. Tetapi juga akan kerap kali tampil berbeda dengan sikap pemerintah sehingga partai ini tidak akan terkesan aneh bila bersikap keras dalam pemerintah. ''Sikap keras yang tidak akan pernah berujung pada penarikan diri dari pemerintah,'' jelasnya.