REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berupaya meningkatkan mutu produk industri nasional dengan pengarahan soal instrumen ukur dan sertifikasi peralatan produksi. Untuk itu, LIPI melalui Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi (KIM) menggelar pertemuan dan presentasi ilmiah (PPI) di Puspitek, Serpong, Tangerang, Banten, Selasa-Rabu (15-16/6).
Kegiatan tersebut digelar secara konsiten dan berkesinambungan oleh Puslit KIM-LIPI. Kali ini, PPI-KIM adalah yang ke-36. Temanya adalah 'Ketertelusuran Pengukuran Instrumen Ukur Meningkatkan Mutu Produk Industri Nasional'.
Ketua Panitia PPI-KIM 2010, Daryono Restu Wahono, mengatakan, kegiatan kali ini berlatar belakang untuk memperkuat sektor industri nasional. Caranya adalah dengan meningkatkan pemanfaatan kalibrasi, instrumentasi, dan metrologi.
Dengan industri yang kuat, maka negara ini diharapkan bisa bersaing pada era Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA). ''Peningkatan kualitas hasil industri perlu dilakukan berdasarkan data kuantitatif yang tepat,'' katanya sebelum pembukaan PPI-KIM, Serpong, Tangerang, Selasa (15/06) pagi.
Untuk bisa bersaing di era terbuka, tentunya peningkatan kualitas industri perlu dilakukan. Peningkatan kualitas ini salah satunya lewat pengukuran. Kata Daryono, ini dilakukan pada peralatan, proses, dan produk industri yang perlu disertifikasi, terutama barang-barang elektronik dan otomotif.
Pembukaan PPI-KIM dilakukan oleh Kepala LIPI Prof Lukman Hakim. Pembicara utamanya adalah Deputi Jasa Ilmiah LIPI Jan Sopaheluwakan dan Deputi Bidang Standar dan Akreditasi Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Kegiatan PPI-KIM merupakan rangkaian kegiatan, yaitu seminar, diskusi, presentasi poster, dan pameran produk instrumentasi dan lingkungan. Selain itu, ada pula workshop pengelolaan laboratorium kalibrasi berdasarkan SNI 19-17025-2005, serta pelatihan pengukuran dan kalibrasi.