Sabtu 05 Jun 2010 23:28 WIB

Bisul Berbuntut Komplikasi Merenggut Nyawa Andi Meriem Matalata

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penyanyi terkemuka Indonesia yang dijuluki "Mutiara dari Selatan", Andi Meriem Matalatta dipastikan meninggal karena mengalami komplikasi.

"Beliau mengalami komplikasi," kata kakak ipar Andi Meriem Matalatta, Agung Syaifullah, kepada ANTARA News di Jakarta, Sabtu (5/6).

Agung menjelaskan, beberapa saat sebelum meninggal, penyanyi era 1980-an itu sempat mengeluhkan adanya luka atau semacam bisul di tangan.

"Ibu Andi Meriem Matalatta menghubungi dari Belanda mengeluhkan adanya luka atau semacam bisul di tangan. Ternyata bisul itu memicu infeksi dan menyebabkan komplikasi karena gula darah beliau tinggi dan akhirnya mempengaruhi kerja jantung," katanya.

Agung, yang juga seorang dokter, menambahkan bahwa pihak rumah sakit di Belanda langsung mengabarkan kepada dirinya beberapa saat setelah Andi Meriem Matalatta tidak tertolong karena kuman dari luka di tanggannya sudah menyebar.

"Sebelum meninggal, adik ipar saya masih sempat berkomunikasi lewat telepon dari Belanda mengabarkan bahwa ia merasa lemas sekali," katanya.

Ia juga menambahkan, tujuan Andi Meriem Matalatta ke Belanda untuk mengajak puteri satu-satunya, Dania liburan ke Amsterdam.

"Ia baru berada di Amsterdam selama dua hari dan waktu berangkat dari Indonesia dalam keadaan sehat, ternyata luka di tangannya cepat sekali berkembangnya dan mengakibatkan kondisi kesehatannya menurun," katanya.

Ia juga menambahkan, jenazah rencananya akan dipulangkan ke Indonesia pada Senin (7/6) menggunakan pesawat Garudan Indonesia dan akan langsung disemayamkan di Makassar di pemakaman keluarga.

Agung sendiri merupakan kakak ipar Andi Meriem Matalatta yang menikah dengan kakak kandung bernama Andi Hermien Matalatta.

Andi Meriem Matalatta lahir di Makassar pada 31 Agustus 1957 dan meninggal di Belanda pada Jumat malam pukul 22.00 waktu setempat atau Sabtu dinihari sekitar(5/6) pukul 05.00 WIB .

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement