REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta media massa jangan jadi alat kekuatan kapital. Menurutnya, kompetisi di antara industri media massa harus dijaga agar senantiasa sehat dengan tetap menjaga idealisme. Media massa juga diminta untuk menjaga kemuliaan kebebasan pers.
''Tetap jaga idealisme, jangan surrender dalam arti jangan hanya menjadi alat atau bagian dari kekuatan kapital. Ada istilah, no money no news, tentu dalam kompetisi industri yang ketat harus jaga keseimbangan antara industri dan idealisme,'' seru Presiden dalam acara Syukuran Ulang Tahun Harian Jurnal Nasional Keempat di Jakarta, Kamis (3/6).
Dalam kesempatan itu, Presiden menyatakan dukungannya pada kebebasan pers. ''Pers adalah pilar penting dalam kehidupan demokrasi,'' tegasnya.
Presiden mengingatkan, dulu bangsa Indonesia pernah mengalami defisit kebebasan pers, sedangkan sekarang ini terjadi surplus. Oleh karenanya, media massa perlu menjaga kehormatan dan tanggung jawab. ''Jagalah dengan penuh kehormatan dan tanggung jawab dari sesuatu yang mulia ini,'' pintanya.
Presiden mengutip pernyataan Napoleon Bonaparte bahwa pena wartawan lebih tajam dibanding pedang militer. Oleh karenanya, Presiden meminta media massa menjalankan kebebasan pers dengan amanah, kemuliaan, dan tanggung jawab.