Ahad 16 May 2010 23:34 WIB

Hasyim Muzadi Tak Yakin Teroris Indonesia Targetkan Bunuh SBY

Rep: Rahmat Santosa Basarah/ Red: Siwi Tri Puji B
KH Hasyim Muzadi
Foto: Dok Republika
KH Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden World Conference on Religions and Peace (WCRP), KH Hasyim Muzadi, menegaskan bahwa dirinya tak yakin kalau terorisme di Indonesia mempunyai target membunuh Presiden SBY. ''Karena faset terorisme adalah ektremitas ideologi dan perlawanan global terhadap Amerika. Belum tampak urusannya dengan SBY,'' tegas Kiai Hasyim di Jakarta, Ahad (16/5).

''Apalagi Polri dengan arogan langsung menembak mati teroris tanpa bisa ditanya apa benar mereka teroris dan rilis ancaman kepada SBY hanya oleh Polri sendiri, bukan oleh sisa teroris yang ditangkap,'' tambah Kiai Hasyim.

Dikatakan Kiai Hasyim, dengan perilaku asal tembak mati terhadap teroris, telah menghpus nama baik atau prestasi Indonesia masa lalu, yang memproses teroris melalui pengadilan. ''Padahal AS sendiri sudah memperbaiki caranya melawan terorisme menjadi lebih manusiawi. Sementara Indonesia semakin buruk cara memberantas teroris dan sangat berbeda dengan pemberantasan koruptor kelas kakap,'' tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan Kiai Hasyim, memberantas terorisme di Indonesia tidak bisa hanya dilakukan negara, tapi harus melibatkan partisipasi rakyat melalui gerakan nasional antiterorisme. Menurutnya, ada beberapa aspek penting untuk menangkal terorisme di Indonesia. ''Pertama, aspek ideologi dan agama. Dalam hal ini, ormas Islam dan tokoh lintas agama harus dilibatkan. Ini wilayah NU, Muhamadiyah dan lintas agama. Mereka harus dilibatkan,'' papar Kiai hasyim.

Aspek kedua dan ketiga, katanya, adalah pendekatan kewilayahan atau zona dan pendekatan intelijen. ''Pendekatan kewilayahan ini bisa kewenangan departemen dalam negeri. Karena mereka bergerak 'di bawah tanah', jangan ditempuh 'di atas tanah','' katanya.

Pendekatan keempat dan kelima, imbuhnya, adalah pendekatan keamanan dan hukum. ''Kelima aspek ini harus digabungkan jadi satu untuk membangkitkan partisipasi rakyat dalam gerakan nasional antiteror,'' tegas Kiai Hasyim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement