Sabtu 10 Apr 2010 00:39 WIB

Di Bawah Mega, PDIP Sulit Berkembang

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Megawati
Foto: Nyoman Budhiana/Antara
Megawati

JAKARTA--Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Abdul Gafur Sangadji, melihat dua tantangan terberat bagi PDIP ke depan dalam menghadapi persaingan politik di Indonesia. ''Dua tantangan tersebut merupakan yang terberat dalam peta perpolitikan di Indonesia," katanya di Depok, Jumat (9/4), menanggapi terpilihnya kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP periode 2010-2015.

Tantangan pertama, paparnya, PDIP akan berhadapan dengan kompetisi politik yang ketat di Pemilu 2014 di mana hampir partai-partai besar telah memiliki ketua umum yang baru. ''Faktor ketua umum merupakan salah satu daya tarik politik. Permasalahannya, PDIP masih bersandar pada ketokohan Megawati,'' katanya.

Sedangkan tantangan kedua, adalah untuk pemilihan presiden, karena kompetisi makin ketat dengan hadirnya kandidat-kandidat baru. Apalagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah pasti tidak bisa maju lagi karena ketentuan konstitusi. PDIP, kata dia, harus bisa mencari figur calon presiden selain Megawati.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah Megawati akan melepas peluang calon presiden begitu saja. ''Ini akan berat bagi PDIP jika masih mengusung Mega sebagai calon presiden,'' kritiknya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa momentum kongres mestinya harus melahirkan hal baru. Sayangnya, hal itu tidak terjadi karena ketua umum partai tidak bergeser akibat dinasti Megawati masih cukup kuat. ''Yang kemudian akan menanggung kerugian itu adalah PDIP sendiri. Saya sama sekali tidak melihat di PDIP akan mengalami perubahan jika masih bersandar pada Megawati,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement