JAKARTA – Komisi III DPR mendesak mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji untuk ”buka-bukaan” dalam mmbongkar praktik mafia kasus di tubuh Polri. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi III DPR dan Susno hari ini (8/4), beberapa anggota DPR meminta Susno tidak takut mengungkap kebenaran demi masa depan Polri yang lebih baik.
“Pak Susno harus membongkar ini, jangan takut,” kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Nasir Djamil, Kamis (8/4). Menurut Nasir, Susno harus membongkar mafia kasus di Mabes Polri karena Susno telah menyampaikan ada hak asasi yang dilanggar. Hak asasi itu adalah hak untuk memperoleh rasa keadilan dan rasa aman. Susno sendiri memang telah meminta perlindungan hukum dan politik kepada Komisi III DPR.
Adapun Desmond Mahesa dari Fraksi Partai Gerindra, meminta Susno layaknya tidak seperti radio rusak. Maksudnya, Desmond meminta Susno tidak setengah-setengah dalam membeberkan rekayasa-rekayasa kasus di Mabes Polri.
Desmond menyayangkan cara Susno membongkar satu persatu kasus di Mabes Polri ketimbang langsung mengungkapkan langsung kebobrokan di Kepolisian. “Kalau memang Pak Susno berani bongkarlah siapa Kapolri, seperti apa sih bersihnya Kapolri. Kalau Anda hanya radio rusak seperti ini, menurut saya nggak ada gunanya,” tegas Desmond.
RDP dimulai sekitar 10.30 WIB dengan perdebatan antaranggota Komisi III DPR. Para anggota berdebat soal mekanisme RDP apakah dilangsungkan secara tertutup atau terbuka. “RDP ini harus dilaksanakan terbuka, karena masyarakat berhak mengakses informasi dari rapat ini,” kata anggota Komisi III DPR, Sarifudin Suding.
Tidak semua anggota Komisi III DPR sepakat dengan Suding. Sebagian besar anggota Komisi III DPR menyarankan, RDP dengan Susno tetap dilaksanakan terbuka kecuali ada permintaan tertutup dari Susno. Ketua Komisi III DPR, Beni K Harman, memutuskan rapat berlangsung terbuka. “Pada prinsipnya, rapat ini dilaksanakan terbuka, kecuali nanti ada hal-hal yang yang perlu dirapatka secara tertutup,” kata Beni.
Kepada Komisi III DPR, Susno menegaskan dirinya sama sekali tidak takut akan ancaman apapun terkait upayanya membongkar mafia kasus di Mabes Polri. Susno menyatakan, dirinya telah memperhitungkan ekses negatif terhadap dirinya mulai dari kemungkinan pemecatan, pidana, hingga kematian. “Anak cucu saya pasti bangga kalau misalnya saya mati diracun atau ditembak tapi karena membela kebenaran,” kata Susno.